Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Hilangnya Supriyadi, Pemimpin Pemberontakan PETA Blitar

Kompas.com - 12/08/2023, 11:00 WIB
Tri Indriawati

Penulis

Sumber Kompas.com

Dari Tangerang, Supriyadi dikirim ke Blitar, Jawa Timur, pada awal 1944. 

Ia kemudian menjadi pemimpin pasukan Pembela Tanah Air (PETA) Batalion Blitar di bawah kendali pemerintah militer Jepang.

Pemberontakan PETA Blitar dan Menghilangnya Supriyadi

Supriyadi bersama rekan-rekan seperjuangannya melancarkan pemberontakan PETA Blitar karena prihatin melihat kesengsaraan rakyat Indonesia akibat penjajahan Jepang.

Pemberontakan itu sebenarnya sudah direncanakan sejak September 1944, tetapi baru dilaksanakan pada 14 Februari 1945 berdekatan dengan agenda pertemuan seluruh anggota dan komandan PETA di Blitar.

Pada dini hari tanggal 14 Februari 1945, Supriyadi pun memimpin pasukan PETA memberontak.

Mereka menembakkan mortir ke Hotel Sakura yang menjadi kediaman para perwira militer Jepang serta menyerang Markas Kempetai.

Namun, sayangnya, pemberontakan PETA Blitar gagal karena aksi Supriyadi dan rekan-rekannya telah diketahui Jepang yang dengan cepat mengirimkan pasukan militer.

Pemberontakan pun dipadamkan. Jepang menangkap sebanyak 78 perwira dan prajurit PETA untuk dipenjara dan diadili di Jakarta.

Sebanyak enam orang divonis hukuman mati pada 16 Mei 1945, enam orang dipenjara seumur hidup, sedangkan sisanya dijatuhi hukuman sesuai tingkat kesalahan.

Sementara itu, sang pemimpin Pemberontakan PETA Blitar, Supriyadi menghilang dan tidak pernah muncul lagi.

Apakah Supriyadi masih hidup?

Misteri menghilangnya Supriyadi masih belum terjawab hingga kini dan menimbulkan berbagai spekulasi.

Sebagian pihak meyakini Supriyadi berhasil lolos dari sergapan tentara Jepang, tetapi keberadaannya tidak diketahui.

Baca juga: Masa Pendudukan Jepang di Indonesia: Sejarah dan Dampaknya

Beberapa pihak lainnya menyebut Supriyadi telah tewas terbunuh oleh Jepang dalam pemberontakan PETA di Blitar. Namun, tidak ada yang tahu di mana jasad dan kuburan Supriyadi.

Sementara itu, ada juga beberapa orang yang kemudian muncul dan mengaku sebagai Supriyadi.

Salah satu orang yang mengklaim dirinya Supriyadi adalah Andaryoko Wisnu Prabu, seorang pensiunan asal Semarang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com