KOMPAS.com - Saat menduduki Indonesia, Jepang yang sedang terlibat dalam Perang Pasifik, membentuk organisasi militer dan semiliter.
Tujuan Jepang membentuk organisasi militer dan semimiliter adalah demi mempersiapkan prajurit tambahan untuk menghadapi Perang Pasifik melawan Sekutu.
Apa saja nama organisasi semimiliter bentukan Jepang?
Baca juga: Berakhirnya Masa Pendudukan Jepang di Indonesia
Berikut ini beberapa organisasi semimiliter bentukan Jepang di Indonesia:
Barisan Pemuda Asia Raya diresmikan pada 11 Juni 1942. Organisasi ini merupakan sayap dari Gerakan Tiga A.
Barisan Pemuda Asia Raya diadakan dari tingkat pusat di Jakarta dengan diketuai oleh dr. Slamet Sudibyo dan SA Saleh.
Kemudian, di daerah-daerah dibentuk Komite Penginsafan Pemuda yang anggotanya terdiri dari unsur kepanduan. Komite ini menyesuaikan dengan situasi daerah masing-masing.
Barisan Pemuda Asia Raya mengadakan program latihan dalam jangka waktu tiga bulan dengan jumlah peserta tidak dibatasi.
Latihan di organisasi semimiliter bentukan Jepang ini menekankan pentingnya semangat dan keyakinan. Di Barisan Pemuda Asia Raya, para pemuda digembleng untuk memimpin pemuda lainnya.
Sama seperti Barisan Pemuda Asia Raya, San A Seinen Kutensho juga berada di bawah Gerakan Tiga A.
San A Seinen Kutensho dibentuk H Shimuzu dan Wakabayashi, dengan jumlah peserta pelatihan berjumlah 250 orang.
Adapun pelatihan militer di organisasi ini diadakan selama 1,5 bulan. Latihan ini terbuka bagi mereka yang pernah aktif di organisasi, misalnya kepanduan.
Selain pelatihan kedisiplinan, di San A Seinen Kutensho, para pemuda juga diajari keterampilan sehari-hari, seperti memasak, membersihkan rumah, dan berkebun.
Seinendan dibentuk pada 29 April 1943 dengan tujuan mendidik dan melatih pemuda pribumi agar dapat menjaga pertahanan.
Jepang sebenarnya membutuhkan para pemuda terlatih ini untuk jadi prajurit perang.