Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Perang Bharatayuddha

Kompas.com - 09/08/2023, 18:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Bharatayudha adalah lakon pewayangan yang cukup populer di Indonesia.

Selain itu, Bharatayudha juga merupakan sebuah istilah yang dipakai di Indonesia untuk menyebut kisah perang besar antara keluarga Pandawa melawan Kurawa.

Pandawa adalah istilah dalam bahasa Sansekerta yang berarti anak Pandu, yaitu seorang raja Hastinapura.

Pandawa terdiri dari lima orang berwatak baik, yaitu Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa.

Sementara itu, Korawa terdiri dari 100 orang yang disebut-sebut berwatak jahat, yaitu para putra Dretarastra, saudara Pandu.

Dengan demikian, antara Pandawa dan Korawa memiliki hubungan saudara sepupu.

Namun, kedua saudara ini justru saling berseteru, yang kemudian dikenal sebagai Perang Bharatayuddha.

Baca juga: Perang Bharatayuddha, Perang Besar Keluarga Pandawa dan Korawa

Penyebab

Penyebab terjadinya Perang Bharayuddha bermula dari keinginan Pandawa untuk kembali mendapat haknya sebagai penguasa Hastinapura setelah berada di pengasingan selama 12 tahun.

Bibit perselisihan antara Pandawa dan Korawa dimulai sejak kedua orang tua mereka masih muda.

Suatu hari, Pandu, ayah dari Pandawa pulang dengan membawa tiga orang putri dari tiga negara yang bernama Kunti, Gandari, dan Madri.

Salah satu dari ketiga putri itu kelak akan diserahkan kepada kakak Pandu yang buta, yaitu Dretarastra.

Adapun cara Dretarastra memilih satu di antara mereka adalah dengan mengangkatnya satu per satu.

Dretarastra kemudian memilih Gandari karena bobotnya paling berat.

Gandari yang terpilih kemudian merasa tidak terima karena merasa harga dirinya telah dijatuhkan.

Setelah itu, Gandari dan adiknya, Sangkuni, mendidik anak-anak mereka yang berjumlah seratus orang (Korawa) untuk selalu memusuhi anak-anak Pandu yang berjumlah lima orang atau Pandawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com