Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Perang Karbala

Kompas.com - 30/06/2023, 13:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Perang Karbala adalah pertempuran antara pasukan Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad, melawan tentara Yazid bin Muawiyah, khalifah kedua Bani Umayyah.

Perang Karbala terjadi di dataran Karbala di dekat Sungai Efrat (sekarang Irak) dan berlangsung pada 10 Muharram 61 Hijriah atau 10 Oktober 680 Masehi.

Dalam perang ini, Husain bin Ali terbunuh bersama sekitar 70 orang pasukannya.

Dalam sejarah Islam, Pertempuran Karbala dianggap sebagai peristiwa yang menandai dimulainya perpecahan Islam Sunni dan Syiah.

Lantas, apa penyebab Perang Karbala?

Baca juga: Pertempuran Karbala, Awal Mula Perpecahan Islam Sunni dan Syiah

Penyebab Perang Karbala

Penyebab Perang Karbala adalah penolakan Husain bin Ali untuk mendukung pemerintahan Yazid bin Muawiyah sebagai khalifah kedua Bani Umayyah.

Sebenarnya Perang Karbala berakar dari permasalahan antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah I, pendiri Bani Umayyah.

Nabi Muhammad wafat pada tahun 632 tanpa meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikanya sebagai pemimpin umat Islam.

Sepeninggal Nabi, para sahabat yang disebut Khulafaur Rasyidin memimpin umat Islam secara bergantian.

Baca juga: Latar Belakang Munculnya Khulafaur Rasyidin

Ali bin Abi Thalib, sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad, merupakan Khulafaur Rasyidin keempat.

Ia menggantikan Utsman bin Affan yang dibunuh oleh kubu oposisi yang tidak puas dengan kepemimpinannya.

Namun, menurut Muawiyah I, Ali tidak amanah sebagai pemimpin karena tidak tuntas menyelesaikan kasus pembunuhan Utsman.

Perselisihan mereka belum usai hingga Ali dibunuh oleh seorang Khawarij. Akibat peristiwa itu, kaum Muslim di Kufah segera membaiat Hasan bin Ali sebagai khalifah selanjutnya.

Akan tetapi, untuk menghindari perselisihan lebih lanjut antara Muawiyah I dan Hasan, kedua belah pihak sepakat menandatangani Perjanjian Hasan-Muawiyah.

Setelah perjanjian itu, Muawiyah I dari Bani Umayyah resmi menjadi pemimpin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com