KOMPAS.com - Perang Karbala adalah pertempuran antara pasukan Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad, melawan tentara Yazid bin Muawiyah, khalifah kedua Bani Umayyah.
Perang Karbala terjadi di dataran Karbala di dekat Sungai Efrat (sekarang Irak) dan berlangsung pada 10 Muharram 61 Hijriah atau 10 Oktober 680 Masehi.
Dalam perang ini, Husain bin Ali terbunuh bersama sekitar 70 orang pasukannya.
Dalam sejarah Islam, Pertempuran Karbala dianggap sebagai peristiwa yang menandai dimulainya perpecahan Islam Sunni dan Syiah.
Lantas, apa penyebab Perang Karbala?
Baca juga: Pertempuran Karbala, Awal Mula Perpecahan Islam Sunni dan Syiah
Penyebab Perang Karbala adalah penolakan Husain bin Ali untuk mendukung pemerintahan Yazid bin Muawiyah sebagai khalifah kedua Bani Umayyah.
Sebenarnya Perang Karbala berakar dari permasalahan antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah I, pendiri Bani Umayyah.
Nabi Muhammad wafat pada tahun 632 tanpa meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikanya sebagai pemimpin umat Islam.
Sepeninggal Nabi, para sahabat yang disebut Khulafaur Rasyidin memimpin umat Islam secara bergantian.
Baca juga: Latar Belakang Munculnya Khulafaur Rasyidin
Ali bin Abi Thalib, sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad, merupakan Khulafaur Rasyidin keempat.
Ia menggantikan Utsman bin Affan yang dibunuh oleh kubu oposisi yang tidak puas dengan kepemimpinannya.
Namun, menurut Muawiyah I, Ali tidak amanah sebagai pemimpin karena tidak tuntas menyelesaikan kasus pembunuhan Utsman.
Perselisihan mereka belum usai hingga Ali dibunuh oleh seorang Khawarij. Akibat peristiwa itu, kaum Muslim di Kufah segera membaiat Hasan bin Ali sebagai khalifah selanjutnya.
Akan tetapi, untuk menghindari perselisihan lebih lanjut antara Muawiyah I dan Hasan, kedua belah pihak sepakat menandatangani Perjanjian Hasan-Muawiyah.
Setelah perjanjian itu, Muawiyah I dari Bani Umayyah resmi menjadi pemimpin.
Dalam perjanjian, disebutkan bahwa kepemimpinan akan diberikan kepada Hasan, apabila Muawiyah meninggal lebih dulu.
Ternyata, Hasan yang notabene lebih muda, meninggal lebih dulu karena diracun. Alhasil, oleh pihak Muawiyah, perjanjian sebelumnya dianggap batal.
Baca juga: Biografi Muawiyah I, Pendiri Dinasti Bani Umayyah
Muawiyah lantas berusaha memastikan bahwa putranya, Yazid, akan diterima sebagai khalifah berikutnya.
Berbeda dengan proses pemilihan khalifah sebelumnya, Muawiyah secara sepihak meminta umat Muslim untuk bersumpah setia kepada Yazid.
Setelah resmi menjadi khalifah pada April 680, Yazid menulis surat kepada Gubernur Madinah agar menuntut kesetiaan dari Husain bin Ali, adik Hasan.
Husain pun menolak untuk menyatakan dukungan penuh kepada Yazid karena pengangkatannya tidak sesuai perjanjian antara Muawiyah dan Hasan.
Permasalahan itulah yang menjadi penyebab Perang Karbala antara ribuan pasukan Yazid melawan ratusan pendukung Husain bin Ali.
Perang Karbala berakhir setelah Husain terbunuh dalam pertempuran bersama puluhan pengikutnya.
Baca juga: Perang Jamal, Pertempuran antara Ali bin Abi Thalib dan Aisyah
Kemenangan dalam pertempuran ini membuat Yazid terus memimpin Kekhalifahan Bani Umayyah hingga kematiannya pada 683.
Melansir NU Online, sebenarnya Perang Karbala merupakan puncak dari permasalahan antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah I.
Perang Karbala antara keturunan Muawiyah dan Ali bin Abi Thalib disebabkan karena ijtihad (berpendapat untuk mencapai suatu putusan mengenai kasus yang penyelesaiannya belum tertera dalam Al Quran dan sunah) masing-masing kelompok.
Ijtihad yang dimaksud berkaitan dengan kepemimpinan umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad, yang tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikanya sebagai pemimpin umat Islam.
Kondisi itu secara tidak langsung memberikan kebebasan kepada umat Islam untuk membuat model pemilihan khalifah sendiri, tetapi justru timbul perselisian karena perbedaan ijtihad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.