Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Perang Karbala

Kompas.com - 30/06/2023, 13:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Dalam perjanjian, disebutkan bahwa kepemimpinan akan diberikan kepada Hasan, apabila Muawiyah meninggal lebih dulu.

Ternyata, Hasan yang notabene lebih muda, meninggal lebih dulu karena diracun. Alhasil, oleh pihak Muawiyah, perjanjian sebelumnya dianggap batal.

Baca juga: Biografi Muawiyah I, Pendiri Dinasti Bani Umayyah

Muawiyah lantas berusaha memastikan bahwa putranya, Yazid, akan diterima sebagai khalifah berikutnya.

Berbeda dengan proses pemilihan khalifah sebelumnya, Muawiyah secara sepihak meminta umat Muslim untuk bersumpah setia kepada Yazid.

Setelah resmi menjadi khalifah pada April 680, Yazid menulis surat kepada Gubernur Madinah agar menuntut kesetiaan dari Husain bin Ali, adik Hasan.

Husain pun menolak untuk menyatakan dukungan penuh kepada Yazid karena pengangkatannya tidak sesuai perjanjian antara Muawiyah dan Hasan.

Permasalahan itulah yang menjadi penyebab Perang Karbala antara ribuan pasukan Yazid melawan ratusan pendukung Husain bin Ali.

Perang Karbala berakhir setelah Husain terbunuh dalam pertempuran bersama puluhan pengikutnya.

Baca juga: Perang Jamal, Pertempuran antara Ali bin Abi Thalib dan Aisyah

Kemenangan dalam pertempuran ini membuat Yazid terus memimpin Kekhalifahan Bani Umayyah hingga kematiannya pada 683.

Melansir NU Online, sebenarnya Perang Karbala merupakan puncak dari permasalahan antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah I.

Perang Karbala antara keturunan Muawiyah dan Ali bin Abi Thalib disebabkan karena ijtihad (berpendapat untuk mencapai suatu putusan mengenai kasus yang penyelesaiannya belum tertera dalam Al Quran dan sunah) masing-masing kelompok.

Ijtihad yang dimaksud berkaitan dengan kepemimpinan umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad, yang tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikanya sebagai pemimpin umat Islam.

Kondisi itu secara tidak langsung memberikan kebebasan kepada umat Islam untuk membuat model pemilihan khalifah sendiri, tetapi justru timbul perselisian karena perbedaan ijtihad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com