Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organisasi Semimiliter Bentukan Jepang

Kompas.com - 10/08/2023, 08:00 WIB
Tri Indriawati

Penulis

Sumber Kompas.com

Seinendan akan ditempatkan sebagai barisan cadangan yang akan mempertahankan garis belakang.

Pembinaan Seinendan dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Bagian Pengajaran, Olah Raga, dan Seinendan atau korps pemuda.

Organisasi ini merekrut pemuda berusia 14-22 tahun. Tidak hanya pemuda di desa dan sekolah, Jepang juga merekrut hingga ke pabrik dan perumahan.

Ada bagian khusus putri yakni Josyi Seinendan yang dibentuk pada 1944. Untuk menyukseskan Seinendan, Jepang juga memperluas Seinen Kunrensyo atau Lemaga Pelatihan-pelatihan Pemuda.

Seinen Kunrensyo kemudian diubah menjadi Cuo Seinen Kunrensyo atau Lembaga Pusat Pelatihan Pemuda.

Di organisasi semimiliter ini, para peserta diajarkan latihan dasar kemiliteran tanpa menggunakan senjata.

Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Pendudukan Jepang di Indonesia

 

Hingga akhir pendudukan Jepang, jumlah anggota Seinendan mencapai dua juta. Tokoh-tokoh Indonesia yang pernah menjadi anggota Seinendan antara lain adalah Sukarni dan Latief Hendraningrat.

Keibodan

Jepang juga membentuk Keibodan yang berfungsi sebagai pembantu polisi.

Keibodan bertugas menjaga lalu lintas dan menjaga keamanan di desa.

Awalnya, peserta Keibodan adalah orang berusia 20-35 tahun. Belakangan, syarat perekrutan anggota diubah menjadi usia 25-25 tahun.

Untuk menjadi anggota Keibodan, pemuda harus berbadan sehat dan berkelakuan baik.

Pembina keibodan adalah Departemen Kepolisian (Keimubu), sedangkan di daerah (syu) dibina oleh Bagian Kepolisian (Keisatsubu).

Pelatihan Keibodan digelar selama satu bulan di Sukabumi yang kelak menjadi Sekolah Kepolisian.

Anggota Keibodan sengaja dijauhkan agar tidak terpengaruh golongan nasional.

Sebagian anggota terpaksa bergabung Keibodan karena takut pada Jepang yang mengumpulkan massa secara paksa. Adapun jumlah anggota Keibodan mencapai satu juta.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com