Tantangan dalam wukuf modern adalah organisasi massa jamaah. Penyediaan sarana dasar manusia seperti toilet, konsumsi, dan transportasi adalah persoalan.
Antrean panjang pada semua kegiatan. Jalan-jalan antara Arafah, Muzdalifah, Mina dan Mekkah macet berjam-jam. Pojok-pojok, perempatan, pertigaan banyak ditutup.
Setelah sorenya, ibadah wukuf selesai, banyak Jamaah yang berjalan kaki semalaman untuk mencapai Ka’bah untuk ritual tawaf ifadah (kelilling Ka’bah dan termasuk wajib haji).
Saat ini manusia sudah melewati fase nomaden pemburu, nomaden pastoral, atau sedentari (pemukiman dan pertanian). Kita sudah berubah jauh menjadi masyarakat industri dan dikuasai oleh selera pasar global dan modal kapitalisme.
Haji adalah nostalgia manusia untuk kembali ke masa pastoral. Dalam kacamata teologi penceramah mengembalikan semuanya kepada para nabi dengan tafsir modernya, Nabi Ibrahim dulu mampir di Arafah. Nabi Adam juga.
Manusia modern berusaha rujuk dengan caranya sendiri, dengan bantuan teknologi dan fasilitas modern seperti menggunakan bus-bus, tidak dengan onta dan hewan ternaknya.
Masyarakat nomaden pastoral akhirnya menguasai dunia. Yahudi dan Kristen memerintah dunia. Islam juga menguasai dunia.
Nomaden pastoral adalah cikal bakal masyarakat modern global. Dengan modal efektifitas mengendarai kuda sambil memanah, Mongolia, di bawah Kubelai Khan (1215-1294), menaklukan China, serta menguasai politik dan perdagangan dunia.
Masyarakat nomaden penanda peralihan perjalanan manusia menuju lahirnya hiruk pikuk kebudayaan dan peradaban. Wukuf adalah usaha nostalgia mengingat rehatnya masyarakat nomaden pastoral di tenda-tenda Arafah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.