Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lembaga Pendidikan Muhammadiyah: Sejarah, Ciri-Ciri, dan Fungsinya

Kompas.com - 21/06/2023, 13:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Meski urusan pendidikan belum menjadi perhatian utama pemerintah maupun masyarakat, penerimaan atas pengintegrasian sistem pendidikan sekuler ke dalam lembaga pendidikan Islam semakin besar.

Bahkan muncul lembaga pendidikan Islam di luar Muhammadiyah.

Masa pelembagaan (1970-1998)

Perkembangan sekolah Muhammadiyah terus meluas seiring dengan cakupan dakwah organisasi Muhammadiyah.

Memasuki era Orde Baru (1966-1998), periode pelembagaan sekolah Muhammadiyah pun dimulai.

Baca juga: Sejarah Hizbul Wathan, Gerakan Kepanduan Muhammadiyah

Muhammadiyah bahkan mampu menembus daerah-daerah di mana pemerintah kesulitan mendirikan sekolah.

Pendidikan Muhammadiyah semakin terlembagakan-birokratis, menjadi alternatif sekolah negeri dengan tawaran sekolah plus agama, dan memperluas akses pendidikan anak bangsa.

Masa transformasi (1998-sekarang)

Pada masa transformasi, sekolah Muhammadiyah dihadapkan pada dua tantangan, yakni secara vertikal berhadapan dengan kebijakan pendidikan populis-desentralistik dengan isu sekolah gratis, dan secara horizontal berhadapan dengan kompetitor baru.

Untuk menghadapi perkembangan tersebut, sekolah Muhammadiyah bertransformasi menjadi sekolah berkemajuan yang menjanjikan masa depan dengan jalan menemukan kembali nilai-nilai keunggulan Muhammadiyah.

Baca juga: Kepribadian Muhammadiyah: Hakikat, Dasar, Pedoman, dan Sifat

Ciri-ciri lembaga pendidikan Muhammadiyah

Berikut ini ciri-ciri yang dimiliki lembaga pendidikan Muhammadiyah.

  • Adanya pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
  • Tata kelola pendidikan dengan model kepemimpinan kolektif-kolegial
  • Adanya kader Muhammadiyah sebagai penggerak
  • Adanya pelibatan masyarakat dan orang tua siswa

Fungsi lembaga pendidikan Muhammadiyah

Melansir muhammadiyah.or.id, terdapat tiga fungsi lembaga pendidikan Muhammadiyah, di antaranya:

  • Fungsi pendidikan, artinya setiap lembaga pendidikan naungan Muhammadiyah mampu menjadi pusat ilmu, teknologi, dan kajian untuk membedah ilmu pengetahuan maupun ilmu Al Quran.
  • Fungsi dakwah, lembaga pendidikan Muhammadiyah berfungsi sebagai pusat dakwah Islam di lingkup pendidikan.
  • Fungsi pengaderan, untuk mewariskan semangat dakwah dan perjuangan Muhammadiyah kepada generasi muda.

 

Referensi:

  • Harianto, Eko. (2018). Empat Pilar Pendidikan Muhammadiyah. Prosiding Konferensi Nasional ke-7, Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah Asiyiyah (APPPTMA).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com