Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Suherman
Analis Data Ilmiah BRIN

Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat ASEAN, Peraih medali emas CONSAL Award

Hamka: Menjadi Adicerita Indonesia karena Membaca (Bagian II)

Kompas.com - 07/05/2023, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pada saat merantau ke Jawa, dia belajar kepada H.O.S. Tjokroamnoto tentang Islam dan sosialisme, kepada Soerjopranoto tentang sosiologi, dan kepada H.R. Fachruddin dalam ilmu tauhid, dan kepada Ki Bagus Hadikusumo tentang tafsir Al-Quran.

Yang paling mengesankan dan melekat dalam hati Hamka adalah tatkala dia menyaksikan Tjokroaminoto berpidato sehingga sangat berpengaruh terhadap jiwanya.

Sebenarnya bukan hanya Hamka, Soekarno pun belajar politik dan berpidato dari Tjokto. Malah kalau kita membaca sejarah pergerakan, hampir semua pahlawan Indonesia atau founding father kita belajar kepada Tjokro.

Tjokro adalah guru para pahlawan Indonesia yang digelari raja tanpa mahkota.

Yang membedakan Hamka dari pengarang atau wartawan lain pada masa itu adalah jika pengarang-pengarang atau wartawan lain di masa itu mengambil ilham dari kesusastraan Barat, terutama kesusastraan Belanda, maka Hamka mendalami kesusastraan Arab.

Dia adalah satu-satunya pemimpin pemikiran Indonesia generasi pertama yang tidak mendapatkan pendidikan Barat.

Dia tak pernah belajar bahasa Belanda, yang menjadi ciri khas pribumi terpelajar dan pemimpin nasionalis dalam masa pendirian Indonesia.

Hamka hanya beberapa tahun mengenyam pendidikan formal. Jendela dunia luar bukanlah bahasa Belanda, melainkan bahasa Arab yang dipelajari sejak kecil atas perintah tegas ayahnya. Hamka bisa dikatakan besar karena otodidak alias belajar mandiri.

Pada awal kariernya sebagai pengarang, Hamka secara finansial sangat kekurangan, bahkan pernah honornya dari Pelita Andalas hanya dibayar dengan secangkir kopi dari kedai kopi Tionghoa yang ada di samping kantornya.

Dia mulai mendapat honor yang agak besar setelah menggunakan seluruh waktunya untuk belajar dan menulis. Hamka mencoba menerbitkan majalah al-Mahdi dimana dia bekerja sebagai editor, administrator, dan penulis sekaligus.

Dia juga berhasil menerbitkan saduran kisah cinta terkenal dari Arab, Laila Majnun yang diterbitkan oleh Balai Pustaka, selain suatu perestasi tersendiri juga dapat menambah penghasilan.

Pada usia 19 tahun, dia menerbitkan karya fiksi pertamanya yang berjudul Si Sabariyah. Dari novelnya itu dia mendapat bayaran yang kemudian digunakan untuk membiayai pernikahannya.

Dan dari karya itulah dia memiliki kepercayaan diri dan keberanian untuk mengarang lagi selanjutnya.

Hamka memulai nulis novel perdanya Di Bawah Lindungan Ka’bah yang ditulis berseri di majalah Pedoman Masjarakat yang kemudian dibukukan pada 1927.

Novel keduanya dengan judul Tenggelamnya Kapal van der Wijck pada 1938 dengan menggunakan jalan cerita novel Perancis versi terjemahan bahasa Arab oleh Manfaluthi, Sous les tilleuls (Di Bawah Pohon Linden) karya Alphonse Karr 1832.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com