Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiwul dan Eksistensi Penjajahan Jepang

Kompas.com - 06/05/2023, 19:36 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Tiwul adalah makanan camilan di masa kini.

Tiwul terbuat dari singkong atau ubi kayu yang direbus.

Tiwul bisa disantap dengan gula pasir dan parutan kelapa.

Laman sumber bacaan Kompas.com edisi 12 Agustus 2020 menulis bahwa tiwul di masa sekitar 1940-an adalah makanan pokok.

Tiwul menjadi konsumsi utama masyarakat di Wonosobo, Blitar, Gunung Kidul, Pacitan, dan Wonogiri.

Tiwul

Keberadaan tiwul sama artinya dengan eksistensi penjajah Jepang di Jawa.

Waktu itu, Jepang menjajah pada periode 1942-1945.

Sama dengan penjajah Belanda, penjajah Jepang juga menyedot habis hasil bumi di Indonesia.

Alhasil, Indonesia mengalami kelangkaan makanan pokok.

Beras menjadi barang mahal.

Dengan harga beras melambung tinggi, tiwul yang relatif murah menjadi pilihan.

Alhasil, keberadaan tiwul sempat menjadi makanan pokok.

Baca juga: 6 Cara Masak Tiwul agar Tahan Lama dan Empuk, Kukus 10-20 Menit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com