KOMPAS.com – Islam pernah menjadi pemimpin peradaban berkat temuan-temuan para ilmuwan Muslim yang amat berarti.
Puncak peradaban Islam merujuk pada masa-masa ketika mencapai kejayaan, kemakmuran, dan prestasi terbesarnya dalam berbagai bidang.
Para ilmuwan Islam sempat menjadi rujukan dunia beberapa bidang, seperti ilmu pengetahuan, seni, sastra, filsafat, arsitektur, kedokteran, dan lain-lain.
Periode yang sering dianggap sebagai puncak peradaban Islam salah satunya adalah Zaman Keemasan Islam di Spanyol (711-1492 M).
Selama masa ini, kota-kota di Spanyol, seperti Cordoba, Granada, dan Sevilla, menjadi pusat ilmu pengetahuan, seni, dan sastra di Eropa Barat.
Ada eberapa ilmuwan Muslim Spanyol yang terkenal kala itu, seperti Averroes, Maimonides, Zahrawi, dan Ibnu Zuhr yang kala itu menguasai ilmu bedah khususnya pada bidang jantung.
Kecakapan Ibnu Zuhr dalam ilmu bedah, khususnya bidang jantung, ditandai dengan beberapa temuan teori serta teknik pengobatan yang sangat berarti bagi dunia medis kala itu.
Baca juga: Ilmuwan Muslim di Bidang Kedokteran
Ibnu Zuhr atau juga dikenal sebagai Avenzoar adalah seorang ilmuwan Muslim terkenal yang lahir pada 1091 Masehi di Sevilla, Spanyol. Ia meninggal pada 1161 Masehi.
Ibnu Zuhr dikenal sebagai seorang dokter, ahli farmasi, dan cendekiawan dalam bidang kedokteran pada zamannya.
Ibnu Zuhr dilahirkan di kalangan keluarga yang berprofesi sebagai dokter, sehingga sejak kecil ia telah mulai belajar tentang ilmu kedokteran.
Ibnu Zuhr yang juga merupakan murid Ibnu Rusyd, dikenal sebagai tokoh terkemuka dalam sejarah kedokteran Islam dan salah satu pendiri ilmu kedokteran modern.
Ia adalah seorang pakar kedokteran yang sangat ahli dalam bidang anatomi, fisiologi, etiologi, dan parasitology.
Ibnu Zuhr sempat mengenyam Pendidikan kedokteran di Medical University, Cordoba.
Baca juga: Tokoh-tokoh Ilmuwan Islam di Bidang Matematika
Ibnu Zuhr mempelajari karya-karya sebelumnya dalam bidang kedokteran, terutama dari Galen, seorang dokter Romawi kuno.
Ia juga menggali pengetahuannya melalui pengamatan dan pengujian empiris.
Ia adalah orang yang mengemukakan tentang fenomena penumpukkan cairan yang dapat menyebabkan kemampuan jantung berkurang.
Tidak saja fenomenanya, Ibnu Zuhr juga merancang suatu teknik dan obat untuk mengatasi permasalahan yang dapat menyebabkan kematian akibat penyakit jantung.
Baca juga: Tokoh Cendekiawan Islam di Bidang Kedokteran Masa Daulah Abbasiyah
Karya-karya Ibnu Zuhr menjadi referensi penting bagi para cendekiawan dan praktisi medis pada zamannya.
Karya Ibnu Zuhr memberikan kontribusi yang berarti terhadap perkembangan ilmu kedokteran dan farmasi dalam sejarah peradaban Islam.
Baca juga: Siapa Penemu Aljabar dalam Matematika? Ini Sosoknya
Referensi: