Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2022, 11:01 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Matematika adalah ilmu yang telah kita pelajari sejak berada di bangku sekolah dasar, bahkan banyak anak yang mengenalnya di usia lebih muda. Di dalam pelajaran matematika, terdapat cabang ilmu yang sudah tak asing lagi didengar yakni aljabar.

Dilansir dari Cue Math, Selasa (10/5/2022) teori bilangan, geometri, dan analisisnya disatukan untuk menjadi bagian dari matematika, dikenal sebagai aljabar.

Aljabar yang dalam bahasa Inggris disebut Algebra adalah ilmu yang mempelajari simbol-simbol matematika, serta aturan untuk menghitungnya.

Baca juga: Bukan Galilei, Ini Dia Penemu Teleskop Pertama Kali

Lantas, sebenarnya siapa penemu aljabar?

Penemu aljabar adalah seorang ahli matematika Persia bernama Muhammad bin Musa Khawarizmi, yang dikenal dengan Al-Khawarizmi.

Dalam catatan sejarah manusia, Al-Khawarizmi adalah tokoh penting yang mengembangkan ilmu matematika, dan dijuluki sebagai Bapak Aljabar. Selain menemukan aljabar, ia juga merupakan penemu angka nol (0).

Al-Khawarizmi adalah ilmuwan Islam, yang lahir di sebuah kota kecil bernama Khawarizm di Uzbekistan sekitar tahun 780 Masehi. Sejak kecil, dia tinggal di Selatan kota Bagdad.

Di tempat inilah, Al-Khawarizmi menjadi anggota Bayt Al-Hikmah, yakni lembaga penerjemah, pusat penelitian ilmu pengetahuan, dan perpustakaan besar yang didirikan Harun Al-Rasyid.

Sepanjang hidupnya, Al-Khawarizmi mengabdi dalam bidang pendidikan maupun riset ilmiah. Hal itu membuatnya mampu untuk menguasai berbagai bahasa, bahkan menerjemahkan buku.

Berkat kecintaannya terhadap pendidikan, dia berhasil menerbitkan karya buku paling terkenal dalam dunia pendidikan.

Seperti dilansir dari Interactive Mathematics, Selasa (10/5/2022) pada 825 Masehi dia menuliskan buku berjudul "Hisab Al-jabrwal-muqabala", artinya pemulihan bagian buku yang rusak.

Melalui buku tersebut, para ilmuwan hingga saat ini menggunakan kata aljabar dalam matematika. Tujuan dari aljabar adalah untuk memecahkan persamaan linear, atau kuadrat dengan menghilangkan negatif menggunakan proses penyeimbangan kedua sisi persamaan.

Meluaskan penggunaan angka Hindu-Arab

Al-Khawarizmi turut membantu dalam meluaskan penggunaan angka Hindu-Arab seperti 1, 2, 3, dan seterusnya yang menggantikan angka Romawi.

Pada saat itu, angka Romawi I, II, III, IV dan seterusnya masih umum digunakan di seluruh Eropa dan Timur Tengah karena pengaruh Kekaisaran Romawi.

Baca juga: Sejarah National Pi Day yang Diperingati Setiap Tanggal 14 Maret

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com