Ilmuwan Muslim di Bidang Kimia

KOMPAS.com - Kimia merupakan cabang dari ilmu fisik yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi.

Ilmu kimia berkembang pesat dalam era kemajuan peradaban Islam pada abad ke-10 hingga abad ke-13.

Baghdad yang menjadi pusat peradaban Islam, berhasil menyimpan ratusan hingga ribuan transkrip dari berbagai cabang ilmu pengetahuan, salah satunya adalah kimia.

Salah satu cendekiawan muslim di bidang kimia yang terkenal adalah Jabir bin Hayyan.

Baca juga: Ilmuwan Muslim di Bidang Kedokteran

Ia kemudian dikenal sebagai bapak ilmu kimia modern.

Berikut adalah beberapa ilmuwan muslim di bidang kimia.

Jabbir bin Hayyan

Jabir bin Hayyan atau dikenal sebagai Geber di dunia Barat adalah seorang pemikir dan ilmuwan muslim dari periode awal abad pertengahan.

Ia melahirkan sejumlah karya besar dari bidang kimia dan filsafat. Banyak dari karya-karyanya itu diterjemahkan dan didistribusikan ke seluruh pusat pembelajaran di Eropa.

Jabir bin Hayyan memiliki kontribusi sangat besar dalam bidang kimia dan alkimia (cabang ilmu pengetahuan yang fokus terhadap transmutasi unsur).

Penemuannya membuka jalan bagi sebagian besar ahli kimia dan alkemis Islam setelahnya, termasuk Razi, Tughrai, dan Al Iraqi.

Ia menerapkan pengetahuannya di bidang kimia dan alkimia untuk meningkatkan banyak proses manufaktur.

Contohnya dalam pembuatan baja dan logam lainnya, mencegah karat, mengukir emas, mewarnai dan anti air kain, penyamakan kulit, serta analisis kimia pigmen dan zat lainnya.

Jabir bin Hayyan mencatat bahwa anggur mendidih melepaskan uap yang mudah terbakar, sehingga membuka jalan bagi penemuan etanol oleh Al-Razi.

Muhammad ibn Zakariya ar-Razi

Muhammad ibn Zakariya ar-Razi merupakan salah satu ilmuwan muslim di bidang kimia dan berjasa saat revolusi kimia.

Ar-Razi berperan dalam membuat klasifikasi dari zat alam yang bermanfaat.