JAKARTA, KOMPAS.com - Banjaratma adalah pabrik gula dengan salah satu sejarah penting industri gula di Indonesia.
Nukilan sejarah Banjaratma berangkat dari pentingnya membangun dan mengelola pabrik gula hingga memberikan hasil optimal.
Baca juga: Kisah Lato-lato, Senjata Koboi yang Kini Kembali Viral
Pabrik Gula Banjaratma yang terletak di Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah berdiri pada 1908.
Baca juga: Rest Area Km 260B Banjaratma, Eks Pabrik Gula yang Kini Jadi Daya Tarik di Tol Pejagan-Pemalang
Pengelola Pabrik Gula Banjaratma adalah N.V. Cultuur Maatschappij, sebuah perusahaan perkebunan yang berkedudukan di Amsterdam, Belanda.
Pada peta Dutch Colonial Maps edisi 1918, Pabrik Gula Banjaratma berikut Stasiun Banjaratma menjadi tempat khusus penelitian ilmiah untuk budidaya dan proses pembuatan gula yang memberi hasil optimal.
Seorang penasihat pemerintah Hindia Belanda Gerrit Jan Mulder yang memberi nasihat agar pengelolaan pembuatan gula di Banjaratma, khususnya, mengatakan agar pengelola Pabrik Gula Banjaratma mesti menggunakan air untuk menggerakkan mesin produksi.
Cara ini, menurut Gerrit Jan Mulder lebih menghemat biaya ketimbang penggunaan bahan bakar kayu dan batubara.
Alhasil, Pabrik Gula Banjaratma menjadi proefstations atau pusat pembuktian teknologi penggunaan terbaik pengelolaan pabrik gula di masanya.
Banjaratma
Usai mengalami masa jaya, Pabrik Gula Banjaratma tutup pada 1997.
Gedung bekas Pabrk Gula Banjaratma oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pembangunan Perumahan (PP) Sinergi dibenahi serta dikelola menjadi Rest Area Kilometer (KM) 260B pada Jalan Tol Trans Jawa di ruas Pejagan- Pemalang-Brebes-Cirebon.
Kompleks dengan luas sekitar 10,6 hektar berikut luas bangunan utama 1,4 hektar menjadi rest area yang kali pertama dimanfaatkan pada 2019, tulis laman Kompas.com sebagai sumber literatur pada 11 Juni 2019.
Pabrik Gula Banjaratma juga sudah menjadi cagar budaya.
Di dalam Pabrik Gula Banjaratma kini tersedia gerai penjualan makanan, suvenir, dan batik.
Pusat jajan dan belanja itu buka 24 jam dan 7 hari.