Singkatnya, tujuan Belanda membuka sekolah STOVIA pada masa penjajahan adalah untuk mendapatkan dokter dari kalangan pribumi yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan Belanda.
Baca juga: Peran Wanita Taman Siswa dalam Melawan Ordonansi Sekolah Liar
Kendati demikian, tidak dapat dibantahkan bahwa STOVIA melahirkan dokter yang cakap di bidang kesehatan, sekaligus aktivis cendekiawan yang membuka jalan menuju kemerdekaan.
Banyak lulusan STOVIA yang menjadi tokoh pergerakan yang menyadarkan masyarakat Indonesia untuk bangkit menentang kolonialisme dan menyebarkan semangat nasionalisme.
Sebut saja dr. Sutomo, dr. Cipto Mangunkusumo, Gunawan, Suraji, Wahidin Sudirohusodo, R.T. Ario Tirtokusumo, dan masih banyak lainnya.
Referensi: