Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Nuku: Latar Belakang, Perlawanan, dan Akhir Perlawanan

Kompas.com - 17/12/2022, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Untuk melakukan perlawanan, Nuku mengumpulkan kekuatan guna melawan kompeni Belanda. Ia mulai membangun kora-kora di daerah sekitar Pulau Seram dan Irian Jaya.

Lebih lanjut, Nuku juga mendirikan basis pertahanan di Seram Timur pada 1781.

Enam tahun berselang, tahun 1787, Belanda menyerbu Seram Timur untuk menjatuhkan Sultan Nuku dan pasukannya.

Walaupun basis pertahanan Nuku di Seram Timur berhasil direbut oleh Belanda, Nuku lolos dan mengalihkan basis pertahanannya ke Pulau Gorong.

Di Pulau Gorong inilah Nuku menyusun strategi perlawanan baru guna merebut takhta dan mengusir Belanda dari Tidore.

Salah satu strategi yang dilakukan Nuku adalah dengan bekerja sama dengan orang-orang Inggris, di mana ia menghasut mereka agar bersedia mengusir orang-orang Belanda.

Pasukan Nuku pun semakin menguat setelah mendapat perlengkapan perang dari Inggris.

Karena banyak mengalami kekalahan, VOC mengajukan tawaran berunding dengan Nuku, tetapi ditolak.

Kemudian, pada 1796, pasukan Nuku berhasil merebut dan menguasai Pulau Banda.

Setahun setelahnya, tahun 1797, Nuku telah kembali menguasai Tidore, yang kemudian membuat Sultan Kamaluddin melarikan diri ke Ternate.

Nuku kemudian dinobatkan sebagai sultan oleh rakyat Tidore dengan gelar Sri Paduka Maha Tuan Sultan Saidul Jehad el Ma'bus Amiruddin Syah Kaicil Paparangan.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Tidore

Akhir perlawanan

Meskipun sudah berhasil merebut kembali Tidore, Sultan Nuku tetap mengerahkan kekuatannya terhadap Belanda di Ternate.

Pada akhirnya, tahun 1801, Ternate berhasil dibebaskan dari cengkraman Belanda.

Sultan Nuku kemudian meninggal dunia pada 1805, pada usia 67 tahun.

Untuk menghargai jasa-jasanya, Sultan Nuku dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI No. 071/TK/1995, pada 7 Agustus 1995.

 

Referensi:

  • Komandoko, Gamal. (2010). Ensiklopedia Pelajar dan Umum. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Widyatama.
  • Aningtyas, Riza Dwi. (2011). Ensiklopedia Pahlawan Indonesia dari Masa ke Masa. Jakarta: Grasindo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Stori
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Stori
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Stori
Kehidupan Ekonomi Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Kehidupan Ekonomi Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Stori
Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda

Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda

Stori
Prasangka dalam Keberagaman

Prasangka dalam Keberagaman

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com