Meski Inggris terlibat banyak peperangan di dunia, kondisi politik internal pada tahun 1700-an relatif stabil dan damai.
Pemerintah Inggris juga sangat terbuka terhadap ide-ide kapitalisme yang dapat mendukung industrialisasi.
Misalnya pemerintah Inggris mempromosikan kebijakan perdagangan bebas dengan negara tetangga, yang membantu menciptakan pasar untuk barang produksi Inggris.
Dengan demikian, iklim politik di Inggris menciptakan sistem yang sangat mendukung proses industrialisasi.
Baca juga: Negara-negara Pelopor Imperialisme Modern
Ketika revolusi industri dimulai, Inggris telah menjadi negara dengan wilayah jajahan terluas di dunia.
Pada tahun 1700-an, Inggris menguasai wilayah-wilayah seperti Amerika Utara, Afrika Selatan, Mesir, India, dan Australia.
Hal ini berperan penting karena memberi Inggris akses ke sumber daya alam dalam jumlah besar yang kemudian dapat digunakan di pabrik-pabriknya.
Selain itu, Inggris memiliki akses perdagangan langsung dengan koloninya yang sangat luas hingga mencakup ratusan juta orang. Dengan kata lain, Inggris secara otomatis telah memiliki pasar yang sangat besar untuk menjual barang-barangnya.
Contohnya, selama revolusi industri, Inggris mendapatkan kapas dari India untuk diangkut dan diolah di negaranya menjadi kain atau pakaian, lalu menjual kembali barang jadi tersebut ke India.
Referensi: