Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara-negara Pelopor Imperialisme Modern

Kompas.com - 15/03/2022, 11:30 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Imperialisme modern merupakan praktik imperialisme yang pertama kali muncul pada abad ke-18, tepatnya setelah terjadinya Revolusi Industri.

Apabila imperialisme kuno dilandasi semboyan 3G (Gold, Glory, Gospel), imperialisme modern didorong oleh motivasi ekonomi yang bertumpu pada industrialisasi.

Tujuan atau semboyan imperialisme modern adalah Food, Fashion, dan Factory (3F).

Dalam praktik imperialisme ini, negara penjajah mengembangkan perekonomian dengan membangun industri besar-besaran.

Pembangunan industri tersebut membutuhkan bahan mentah dan tempat pemasaran di daerah jajahan.

Sejak 1870, imperialisme modern mulai diintensifkan setelah negara-negara Eropa mengalami puncak industrialisasi.

Lantas, siapa saja negara-negara pelopor imperialisme modern?

Baca juga: Perbedaan Imperialisme Kuno dan Modern

Inggris

Inggris merupakan salah satu negara yang telah mengalami Revolusi Industri sejak tahun 1870-an.

Revolusi Industri merupakan perkembangan teknologi yang terjadi antara tahun 1750-1850, yang mengubah kegiatan di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi.

Pada akhir abad ke-18, terjadi peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris.

Tujuannya adalah untuk mengganti tenaga hewan dan manusia dengan tenaga mesin yang berbasis manufaktur.

Bermula dari situ, Inggris pun berkembang menjadi negara pelopor imperialisme modern.

Sebagai negara pelopor imperialisme modern, Inggris menjadikan tanah jajahannya sebagai tempat untuk mendapatkan bahan mentah, tempat pemasaran hasil industri, serta sumber tenaga buruh yang murah.

Contohnya, saat Inggris mencoba menjajah Afrika untuk memenuhi tuntutan negaranya.

Baca juga: Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme

Masyarakat setempat diminta untuk menanam tanaman yang saat itu sedang laku keras di pasar Eropa, salah satunya kapas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com