KOMPAS.com - Revolusi Perancis berlangsung antara 5 Mei 1789 – 9 November 1799.
Revolusi ini bertujuan menumbangkan absolutisme di Perancis, yang berimbas pada merosotnya kehidupan ekonomi dan menimbulkan rasa benci rakyat terhadap pemerintah.
Bentuk-bentuk absolutisme di Perancis tampak dari tindakan raja yang memerintah tanpa berdasar undang-undang, adanya semboyan "L’etat C’est Moi", raja memerintah tanpa pertimbangan dari parlemen, dan raja memerintah tanpa anggaran belanja yang pasti.
Situasi Perancis sebelum meletusnya revolusi itulah yang menimbulkan pemberontakan dan Penjara Bastille menjadi sasaran pertama kemarahan rakyat.
Lantas, mengapa Penjara Bastille menjadi sasaran pertama ketika terjadinya Revolusi Perancis?
Baca juga: Revolusi Perancis: Penyebab, Dampak, dan Pengaruh terhadap Indonesia
Sewaktu Raja Louis XVI (1774-1792) memerintah Perancis, rakyat merasa terlalu "terpenjara" oleh kebijakannya.
Hal ini mengakibatkan rakyat terjebak dalam kemiskinan, kesengsaraan, serta kehidupan yang tidak jelas.
Setelah merasa terlalu lama hidup dalam penderitaan, rakyat Perancis mulai bangkit.
Memasuki 1789, rakyat, yang berada di puncak kesengsaraan, hanya dihadapkan dengan dua pilihan, yaitu untuk terus hidup dalam kesenjangan sosial, atau berusaha membebaskan diri.
Pada akhirnya, rakyat Perancis memilih untuk memberontak yang kemudian dikenal sebagai peristiwa Revolusi Perancis.
Sasaran pertama dalam peristiwa ini adalah Penjara Bastille, yang terletak di timur Paris.
Penjara Bastille merupakan sasaran pertama ketika meletus Revolusi Perancis karena dianggap sebagai lambang dari absolutisme dan tirani kerajaan.
Baca juga: Semboyan Revolusi Perancis: Liberté, Egalite, Fraternité
Sejak pemerintahan Louis XIV, Bastille digunakan sebagai penjara bagi para pejabat atau masyarakat kelas atas Perancis yang menentang kebijakannya.
Kemudian, ketika Louis XV dan Louis XVI berkuasa, Bastille digunakan untuk memenjarakan orang dari berbagai latar belakang yang tidak setuju dengan kebijakan raja.
Selama abad ke-18, keadaan di Penjara Bastille mendapatkan perhatian lebih dari rakyat yang kemudian meluncurkan protes.