Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Revolusi Industri Bermula di Inggris?

Revolusi industri terjadi di Inggris sekitar tahun 1760-an hingga 1840.

Melansir Encyclopaedia Britannica, revolusi industri adalah proses perubahan dari ekonomi agraris dan kerajinan, ke industri serta manufaktur mesin.

Singkatnya, revolusi industri menandai perubahan dalam usaha produksi, dari manusia beralih menggunakan mesin yang turut mengubah serta memudahkan kehidupan manusia.

Lantas, mengapa Inggris menjadi negara pertama yang melakukan revolusi industri?

Mengapa revolusi industri terjadi di Inggris?

Inggris muncul sebagai negara industri pertama di dunia setelah berhasil melakukan transisi dari masyarakat pedesaan-pertanian menjadi masyarakat industri-perdagangan.

Revolusi industri menandai terjadinya titik balik dalam sejarah dunia, di mana hampir seluruh aspek kehidupan dipengaruhi olehnya.

Dari Inggris, revolusi Industri kemudian menyebar ke negara-negara Eropa Barat, Amerika, baru ke seluruh dunia.

Menurut analisis para sejarawan, Inggris menjadi negara pertama yang melakukan revolusi industri karena Inggris memiliki keunggulan berupa tiga faktor produksi, yakni sumber daya alam, sumber daya manusia, dan modal.

Secara umum, berikut ini faktor-faktor yang membuat Inggris menjadi negara industri pertama di dunia.

Banyaknya penemuan dan inovasi

Salah satu alasan revolusi industri dimulai di Inggris adalah karena banyak penemuan dan inovasi terpenting yang mendorong revolusi dikembangkan di sana.

Contohnya adalah penemuan mesin pemintal pada 1764, inovasi mesin uap James Watt yang lebih efisien, dan banyak inovasi lainnya di sektor industri yang mendukung terjadinya industrialisasi.

Revolusi pertanian

Selama berabad-abad, Inggris merupakan negara agraris di mana pertanian dan peternakannya menjadi sektor perekonomian yang penting.

Pada tahun 1700-an, Inggris melakukan revolusi pertanian yang membuat pertanian dan peternakan semakin produktif.

Oleh sejarawan, revolusi pertanian dianggap berperan besar dalam mendorong revolusi industri di Inggris.

Revolusi industri dimulai karena meningkatnya produksi pangan, yang merupakan hasil utama dari revolusi pertanian.

Produksi pangan meningkat karena adanya inovasi dan penemuan baru, misalnya penemuan rotasi tanaman oleh Charles Townshend.

Sumber daya manusia

Peningkatan produksi pangan memungkinkan populasi Inggris meningkat, yang menguntungkan revolusi industri.

Pasalnya, peningkatan populasi membantu menghasilkan pekerja untuk pabrik dan tambang yang sangat penting bagi revolusi industri.

Kemudian, populasi yang lebih besar menciptakan pasar yang lebih besar dan membantu pemilik pabrik mendapat untung dari penjualan barang mereka.

Sumber daya alam

Inggris merupakan negara yang kaya barang tambang, yang mendukung sekali kemajuan industri.

Hasil tambang Inggris berupa batubara, tembaga, timah hitam, bijih besi, dan minyak bumi.

Batubara dibutuhkan dalam jumlah besar untuk revolusi industri sebagai bahan bakar mesin uap dan tungku, kemudian bijih besi diperlukan untuk mesin, bangunan, dan jembatan.

Kepemilikan modal

Inggris memiliki modal untuk pengembangan teknologi dan industri.

Pemerintah juga sangat mendukung pengembangan teknologi dengan membentuk Royal Society for Improving Natural Knowledge serta memberi perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan.

Selain itu, sistem perbankan Inggris telah berkembang baik, yang memungkinkan menyediakan uang pinjaman yang dibutuhkan untuk mendanai industri.

Pemerintah Inggris juga membantu pengusaha mengoperasikan pabrik dan tambang.

Letak geografis Inggris strategis

Letak Inggris sangat strategis, yakni berbatasan dengan lautan Atlantik yang menjadi lalu lintas perdagangan Eropa-Amerika.

Dengan lokasi strategis tersebut, Inggris dapat memainkan peran dominan di pasar dunia.

Kondisi geografi Inggris juga memungkinkan industrialisasi berkembang karena memudahkan pengangkutan distribusi barang.

Kondisi politik yang stabil

Meski Inggris terlibat banyak peperangan di dunia, kondisi politik internal pada tahun 1700-an relatif stabil dan damai.

Pemerintah Inggris juga sangat terbuka terhadap ide-ide kapitalisme yang dapat mendukung industrialisasi.

Misalnya pemerintah Inggris mempromosikan kebijakan perdagangan bebas dengan negara tetangga, yang membantu menciptakan pasar untuk barang produksi Inggris.

Dengan demikian, iklim politik di Inggris menciptakan sistem yang sangat mendukung proses industrialisasi.

Luasnya daerah jajahan

Ketika revolusi industri dimulai, Inggris telah menjadi negara dengan wilayah jajahan terluas di dunia.

Pada tahun 1700-an, Inggris menguasai wilayah-wilayah seperti Amerika Utara, Afrika Selatan, Mesir, India, dan Australia.

Hal ini berperan penting karena memberi Inggris akses ke sumber daya alam dalam jumlah besar yang kemudian dapat digunakan di pabrik-pabriknya.

Selain itu, Inggris memiliki akses perdagangan langsung dengan koloninya yang sangat luas hingga mencakup ratusan juta orang. Dengan kata lain, Inggris secara otomatis telah memiliki pasar yang sangat besar untuk menjual barang-barangnya.

Contohnya, selama revolusi industri, Inggris mendapatkan kapas dari India untuk diangkut dan diolah di negaranya menjadi kain atau pakaian, lalu menjual kembali barang jadi tersebut ke India.

Referensi:

  • Septianingrum, Anisa. (2018). Revolusi Industri: Sebab dan Dampaknya. Yogyakarta: Penerbit Anak Hebat Indonesia.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/11/22/170000479/mengapa-revolusi-industri-bermula-di-inggris-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke