KOMPAS.com - Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia masih menuai polemik di kalangan para ahli hingga sekarang.
Dari beberapa teori yang dijadikan acuan untuk merunut asal-usulnya, sebagian besar meyakini bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari luar Indonesia.
Proses yang menerangkan nenek moyang kita berasal dari luar Indonesia adalah migrasi.
Migrasi adalah proses perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain untuk menetap.
Baca juga: 5 Teori Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Tahap perpindahan dan jalur migrasi nenek moyang bangsa Indonesia ada tiga, yaitu:
Tahap pertama adalah migrasi manusia yang berasal dari ras Negroid atau Melanesoid ke kepulauan Indonesia.
Dari Yunnan di China Selatan, bangsa berkulit hitam ini pergi menuju arah selatan memasuki Vietnam dan sampai di Nusantara.
Suku bangsa Melanesoid datang dengan membawa kebudayaan yang setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan kebudayaan penduduk asli Indonesia waktu itu.
Selain itu, kedatangan ras Melanesoid juga menjadi tonggak awal dimulainya Zaman Mesolitikum atau Batu Tengah di Indonesia.
Kendati demikian, seiring berjalannya waktu, mereka terus terdesak ke arah timur oleh bangsa Melayu.
Mereka pun tinggal di Papua Barat, Ambon, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.
Alasan nenek moyang bangsa Indonesia melakukan migrasi dari Yunnan ke Indonesia karena mereka diserang oleh suku lain.
Para penduduk yang menetap di beberapa wilayah di Nusantara ini pun disebut sebagai bangsa Melayu Indonesia.
Baca juga: Peninggalan Bangsa Proto Melayu
Selanjutnya adalah proses migrasi bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) ke Indonesia sekitar 2000 SM.
Bangsa Proto Melayu diketahui masuk ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu:
Baca juga: Bangsa Deutro Melayu: Jalur Persebaran, Ciri-ciri, dan Peninggalan
Migrasi selanjutnya ialah dari bangsa Deutro Melayu (Melayu Muda) yang sampai di Indonesia pada sekitar 500 SM.
Deutro Melayu adalah ras yang datang dari Tonkin atau Indochina bagian utara kemudian masuk ke Indonesia melalui jalur darat.
Adapun jalur yang dilewati adalah Semenanjung Melayu, terus ke Sumatera, dan akhirnya tersebar luas ke wilayah Indonesia.
Diketahui bahwa saat itu nenek moyang bangsa Indonesia bermigrasi dengan alat transportasi berupa perahu bercadik.
Mereka bermigrasi mengarungi lautan yang luas untuk sampai ke kepulauan Indonesia dan pulau-pulau lain di Austronesia.
Referensi: