KOMPAS.com - Kerajaan Sriwijaya didirikan pada abad ke-7 dengan pusat pemerintahan berada di Palembang, Sumatera Selatan.
Dari sumber-sumber sejarah berupa prasasti ataupun berita asing, Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim yang berkuasa atas jalur perdagangan di laut dan sungai.
Perdagangan Kerajaan Sriwijaya yang sangat maju bukan hanya memberikan keuntungan, tetapi mendatangkan kekayaan yang membuat kerajaan ini disegani oleh bangsa asing.
Lantas, mengapa perdagangan di Kerajaan Sriwijaya mengalami kemajuan yang sangat pesat?
Baca juga: Kejayaan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit sebagai Negara Maritim
Sebagai kerajaan maritim, kehidupan perekonomian Sriwijaya banyak bergantung dari pelayaran dan perdagangan laut.
Perdagangan di Kerajaan Sriwijaya mengalami kemajuan yang pesat terutama karena letaknya strategis di tepi Selat Malaka.
Sumatera merupakan pulau di Indonesia bagian barat yang paling dekat letaknya dengan daratan Asia Tenggara.
Di antara Sumatera dan Semenanjung Tanah Melayu, terdapat selat yang tidak begitu lebar, yakni Selat Malaka.
Letak geografis Kerajaan Sriwijaya, yang berada di tepian Sungai Musi, di daerah Palembang, yang terbilang tidak terlalu jauh dari Selat Malaka, merupakan suatu faktor yang besar pengaruhnya terhadap kehidupan dagang kerajaan.
Meski pusat pemerintahannya tidak berada di tepi pantai dan agak masuk ke pedalaman, tetapi Sriwijaya tetap diuntungkan oleh keberadaan sungai yang alirannya langsung menuju ke muara laut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.