KOMPAS.com - Nenek moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak hingga saat ini diduga berasal dari Benua Asia, lebih tepatnya dari Provinsi Yunnan, China Selatan.
Kedatangan mereka ke Indonesia dibagi dalam dua gelombang, di mana gelombang pertama atau yang datang lebih awal dikenal sebagai Proto Melayu (Melayu Tua).
Bangsa Proto Melayu tiba di Indonesia pada sekitar 2000 SM dan memiliki ciri-ciri rambut lurus, kulit kuning kecoklatan, serta bermata sipit.
Suku keturunan Proto Melayu di Indonesia tercermin pada Suku Sasak, Toraja, Dayak, dan Nias.
Bangsa Proto Melayu masuk ke Indonesia membawa kebudayaan yang disebut Neolitikum, yang tersebar dari wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan.
Berikut ini beberapa benda peninggalan Proto Melayu:
Kapak persegi digunakan untuk menyebut kapak yang berbentuk persegi panjang ataupun berbentuk trapesium.
Kapak persegi yang besar sering disebut dengan beliung atau cangkul, bahkan sudah ada yang diberi tangkai, sehingga bentuknya persis seperti cangkul pada zaman sekarang.
Sementara yang berukuran kecil dinamakan tarah atau tatah. Penyebaran alat-alat ini terutama di Kepulauan Indonesia bagian barat, seperti Sumatera, Jawa, dan Bali.
Baca juga: Pembagian Bangsa Melayu Indonesia
Peninggalan bangsa Proto Melayu ini bentuknya semacam kapak persegi, tetapi pada bagian yang diikatkan pada tangkainya diberi leher, sehingga menyerupai bentuk botol persegi. Di Indonesia, kapak bahu hanya ditemukan di Minahasa.
Nama kapak lonjong berasal dari bentuk penampang alat ini yang berbentuk lonjong. Bentuk keseluruhan alat ini lonjong sepeti bulat telur, di mana pada ujungnya yang lancip ditempatkan tangkai dan bagian ujung yang bulat diasah hingga tajam.
Kapak lonjong mempunyai berbagai macam ukuran, yang besar sering disebut walzenbeil, sedangkan yang kecil dinamakan kleinbeil.
Penyebaran jenis kapak lonjong terutama di Kepulauan Indonesia bagian timur, seperti di daerah Papua, Seram, dan Minahasa.
Peninggalan berupa tembikar atau periuk belanga banyak ditemukan di Sumatera dan pantai selatan Jawa, antara Yogyakarta dan Pacitan.
Tembikar peninggalan bangsa Proto Melayu sudah dihiasi gambar-gambar yang didapat dengan cara menekankan suatu benda ke tanah yang belum kering.
Benda-benda perhiasan peninggalan Proto Melayu umumnya berupa gelang dan kalung yang terbuat dari batu indah.
Referensi: