Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Literasi Baca Tulis, Ada Peran Pemerintah

Kompas.com - 14/11/2022, 20:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Buta huruf atau buta aksara selalu erat kaitannya dengan perjalanan literasi baca tulis.

Sumber bacaan pada laman Kompas.com edisi 14 Oktober 2022 mencatat perjalanan pemberantasan buta huruf atau buta aksara melalui literasi baca tulis sudah berlangsung sejak tiga tahun pasca-kemerdekaan Republik Indonesia.

Persisnya, pemberantasan buta huruf atau buta aksara melalui literasi baca tulis terlaksana sejak 14 Maret 1948.

Baca juga: Sejarah Pemberantasan Buta Huruf, demi Rakyat Sejahtera

Presiden Pertama RI, Soekarno sendiri yang mencanankan sekaligus memlopori program pemberantasan buta huruf atau buta aksara melalui literasi baca tulis.

Baca juga: Hari Aksara Internasional 2022: 2,7 Juta Orang Indonesia Masih Buta Aksara

Undang-undang

Ilustrasi membaca untuk menemukan gagasan pokok dari bacaan tersebutpixabay.com Ilustrasi membaca untuk menemukan gagasan pokok dari bacaan tersebut

Ada peran pemerintah pada kebijakan literasi baca tulis yang juga memperoleh penguatan melalui undang-undang.

Laman sumber literatur, kemendikbud.go.id per 25 April 2019 menegaskan bahwa literasi baca tulis mendapat tempat di Undang-undang Nomor 3/2017 tentang Sistem Perbukuan.

Termaktub pada Undang-undang Nomor 3/2017 tentang Sistem Perbukuan, Pasal 4, Butir c, penyelenggaraan sistem perbukuan untuk menumbuhkembangkan budaya literasi seluruh Warga Negara Indonesia.

Literasi baca tulis

Ilustrasi menulis featureKompas.com/VANYA KARUNIA MULIA PUTRI Ilustrasi menulis feature

Perkembangan zaman menunjukkan bahwa literasi baca tulis mengalami kemajuan dengan pemanfaat teknologi digital.

Komunitas dalam aplikasi KBM App adalah salah satu bentuk literasi baca tulis yang sudah menjalankan digitalisasi.

Komunitas KBM App terdiri dari para penulis yang memanfaatkan digitalisasi literasi baca tulis juga untuk mendapatkan penghasilan sebagai penulis.

Ilustrasi menulis buku.Saliha Büyükkaya/Pexels.com Ilustrasi menulis buku.

Data terkini pada 13 November 2022 menunjukkan, KBM App, sejak berdiri pada awal Mei 2020, sudah menaungi 160 komunitas kepenulisan di Indonesia dari Aceh hingga Papua.

Kata Isa Alamsyah CEO KBM App, sampai dengan Oktober 2022, KBM App telah memberikan bagi hasil untuk penulis sebesar Rp 20 miliar lebih.

Hingga awal November 2022, KBM App punya 987.015 pengunduh.

Menulis kreatif dapat menyalurkan gagasan kita dalam bingkai yang unik.Freepik Menulis kreatif dapat menyalurkan gagasan kita dalam bingkai yang unik.

Lebih dari 73.721 user atau pengguna KBM App adalah penulis yang sudah mulai berkarya dan 6.185 di antara sudah berpenghasilan.

Setiap hari lahir rata-rata hadir 300 cerita dan 1.500 bab baru, serta 150.000 aktivitas baca.

Saat ini di KBM App, tercatat, ada 208.020 cerita yang terbagi menjadi mencapai 1.637.067 bab.

Total view di KBM App mencapai 452.294.816 kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com