Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kesehatan Penerbangan, Berawal untuk Pilot Tempur

Kompas.com - 12/10/2022, 13:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesehatan penerbangan di Indonesia dipelopori TNI Angkatan Udara (AU).

Catatan sejarah dari Majalah Angkasa No.5 Februari Tahun II 1992 terbitan Grup Kompas Gramedia menunjukkan bahwa TNI AU memilik lembaga keehatan penerbangan.

Namanya Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa (Lakespra) dr. Saryanto.

Pendiri Lakespra adalah dr. Saryanto.

Baca juga: Terungkap Tradisi Perpeloncoan Brutal Militer Perancis, Pilot Tempur Diikat dengan Penutup di Tiang Sasaran Tembak

Ia mendirikan Lembaga Kesehatan Penerbangan pada 1965.

Human Centrifuge, instrumen pengecekan ketahanan tubuh pilot tempur menghadapi gaya gravitasi atau G-Force milik TNI AU kembali beroperasi.KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA Human Centrifuge, instrumen pengecekan ketahanan tubuh pilot tempur menghadapi gaya gravitasi atau G-Force milik TNI AU kembali beroperasi.

Sampai kini, kesehatan penerbangan Lakespra dr.Saryanto masih berdiri di kawasan Pancoran, Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan.

Pilot tempur

Pesawat tempur F-35 buatan Lockheed Martin Corp.(wikia.com) Pesawat tempur F-35 buatan Lockheed Martin Corp.

Kesehatan penerbangan adalah bagian penting dunia penerbangan lantaran menyangkut keselamatan penerbangan.

Lembaga Kesehataan Penerbangan dan Ruang Angkasa, pada awal berdirinya melayani uji kesehatan para pilot TNI AU.

Pilot-pilot itu untuk kategori logistik maupun tempur.

Salah satu ujian kesehatan penerbangan antara lain uji kemampuan di ketinggian dengan kadar oksigen makin rendah.

Kondisi kekurangan oksigen di ketinggian tertentu membuat kesehatan penerbangan pilot bisa tertanggu.

Pesawat komersialdesignmodo.com Pesawat komersial

Gangguan kesehatan penerbangan itu antara lain kesulitan berpikir hingga pingsan.

Kesehatan penerbangan juga menguji kelayakan pilot untuk bisa menerbangkan pesawat dalam kondisi kesehatan prima.

Suara

Ilustrasi pilotnews.com.au Ilustrasi pilot

Kesehatan penerbangan dan antariksa dalam skala dunia mengambil peran penting di dunia penerbangan.

Teknologi kesehatan penerbangan pun makin berkembang, melampaui masa lalu.

Ilustrasi Pilot Militer.goodwp.com Ilustrasi Pilot Militer.

Saat ini, sebagaimana data dari Konferensi Internasional Kesehatan Penerbangan (ICAM) 2022 kesehatan penerbangan meliputi ruang lingkup penerbangan sipil maupun militer.

3 siswa kelas XII Binus School Simprug, Jakarta Selatan, (ki-ka) Raeya Rajiv Savur, Danniella Jasmine Sutandi, dan Chiara Amanda Santoso memaparkan riset ketiganya bertajuk Effect of Physical Exhaustion on Basic Parameter of Voice, Selasa 11 Oktober 2022.

Hasil riset itu dipresentasikan pada International Conference of Aerospace Medicine (UCAM), 22-24 Septeember 2022 di Paris, Perancis.Binus Tiga 3 siswa kelas XII Binus School Simprug, Jakarta Selatan, (ki-ka) Raeya Rajiv Savur, Danniella Jasmine Sutandi, dan Chiara Amanda Santoso memaparkan riset ketiganya bertajuk Effect of Physical Exhaustion on Basic Parameter of Voice, Selasa 11 Oktober 2022. Hasil riset itu dipresentasikan pada International Conference of Aerospace Medicine (UCAM), 22-24 Septeember 2022 di Paris, Perancis.

ICAM, pada informasi di laman ICAM2022.com,  baru saja menggelar konferensi internasional di Paris, Prancis pada 22-24 September 2022.

ICAM 2022 menerima presentasi riset bertajuk "Effect of Physical on Basic Parameters of Voice".

Riset tersebut adalah buah karya tiga orang siswi kelas XII Binus School Simprug, Jakarta Selatan.

Ketiga siswi itu adalah Raeya Rajiv Savur, Danniella Jasmine Soetandi, dan Chiara Amanda Santoso.

Hasil riset menunjukkan bahwa deteksi melalui suara bisa menunjukkan bahwa seorang pilot dalam kondisi sehat atau sakit dalam kaitan kesehatan penerbangan.

Parameter suara ini akan menjadi alat ukur apakah seorang pilot dalam kondisi-kondisi tersebut mendapatkan atau tidak, izin menerbangkan pesawat terbang berkenaan dengan kesehatan penerbangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com