Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Kerajaan Pajang dengan Kerajaan Demak

Kompas.com - 12/10/2022, 13:30 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Kerajaan Pajang merupakan kerajaan Islam yang pernah berdiri di daerah perbatasan Desa Pajang, Kota Surakarta, dan Desa Makamhaji, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kerajaan yang didirikan oleh Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya ini berkuasa antara 1568-1586.

Apabila ditelusuri sejarahnya, terdapat hubungan runtuhnya Kesultanan Demak dengan lahirnya kerajaan baru bernama Pajang.

Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang berdiri antara akhir abad ke-15 hingga tahun 1568.

Berikut proses berdirinya Kerajaan Pajang dan hubungannya dengan Kerajaan Demak.

Baca juga: Kerajaan Pajang: Pendiri, Raja-raja, Kemunduran, dan Peninggalan

Pendiri Pajang, ahli waris takhta Kerajaan Demak

Kerajaan Demak yang didirikan oleh Raden Patah pada akhir abad ke-15 mengalami pergolakan setelah meninggalnya raja ketiga, Sultan Trenggono, pada 1546.

Sepeninggal Sultan Trenggono, terjadi perebutan kekuasaan yang melibatkan bangsawan Kerajaan Demak.

Kekuasaan putra Sultan Trenggono, yakni Sunan Prawoto, yang meneruskan kepemimpinan Kerajaan Demak, mendapat tentangan dari sepupunya, Arya Penangsang.

Arya Penangsang adalah putra Pangeran Surowiyoto dan cucu Raden Patah yang saat itu menjabat sebagai adipati Jipang.

Motif Arya Penangsang untuk menjegal kekuasaan Sunan Prawoto sebenarnya berasal dari dendam.

Pasalnya, Pangeran Surowiyoto yang merupakan kakak kandung dari Sultan Trenggono, dibunuh atas perintah Sunan Prawoto agar ayahnya yang diangkat sebagai raja Demak setelah kematian Pati Unus pada 1521.

Ketika Sunan Prawoto menduduki takhta Demak, Arya Penangsang merasa bahwa ia lebih pantas dan berhak menjadi raja.

Baca juga: Sultan Trenggono, Raja Demak yang Menaklukkan Majapahit

Arya Penangsang berhasil menyingkirkan Sultan Prawoto dari singgasana Demak pada 1547.

Akan tetapi, kedudukan Arya Penangsang mendapat penolakan dari rakyat Demak, hingga terjadi kekacauan.

Kekacauan dapat diakhiri setelah Arya Penangsang dikalahkan oleh Jaka Tingkir, menantu Sultan Trenggono.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com