Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hubungan Kerajaan Pajang dengan Kerajaan Demak

Kerajaan yang didirikan oleh Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya ini berkuasa antara 1568-1586.

Apabila ditelusuri sejarahnya, terdapat hubungan runtuhnya Kesultanan Demak dengan lahirnya kerajaan baru bernama Pajang.

Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang berdiri antara akhir abad ke-15 hingga tahun 1568.

Berikut proses berdirinya Kerajaan Pajang dan hubungannya dengan Kerajaan Demak.

Pendiri Pajang, ahli waris takhta Kerajaan Demak

Kerajaan Demak yang didirikan oleh Raden Patah pada akhir abad ke-15 mengalami pergolakan setelah meninggalnya raja ketiga, Sultan Trenggono, pada 1546.

Sepeninggal Sultan Trenggono, terjadi perebutan kekuasaan yang melibatkan bangsawan Kerajaan Demak.

Kekuasaan putra Sultan Trenggono, yakni Sunan Prawoto, yang meneruskan kepemimpinan Kerajaan Demak, mendapat tentangan dari sepupunya, Arya Penangsang.

Arya Penangsang adalah putra Pangeran Surowiyoto dan cucu Raden Patah yang saat itu menjabat sebagai adipati Jipang.

Motif Arya Penangsang untuk menjegal kekuasaan Sunan Prawoto sebenarnya berasal dari dendam.

Pasalnya, Pangeran Surowiyoto yang merupakan kakak kandung dari Sultan Trenggono, dibunuh atas perintah Sunan Prawoto agar ayahnya yang diangkat sebagai raja Demak setelah kematian Pati Unus pada 1521.

Ketika Sunan Prawoto menduduki takhta Demak, Arya Penangsang merasa bahwa ia lebih pantas dan berhak menjadi raja.

Arya Penangsang berhasil menyingkirkan Sultan Prawoto dari singgasana Demak pada 1547.

Akan tetapi, kedudukan Arya Penangsang mendapat penolakan dari rakyat Demak, hingga terjadi kekacauan.

Kekacauan dapat diakhiri setelah Arya Penangsang dikalahkan oleh Jaka Tingkir, menantu Sultan Trenggono.

Jaka Tingkir adalah kepala prajurit Kerajaan Demak yang diangkat sebagai Adipati Pajang dan dinikahkan dengan putri Sultan Trenggono yang bernama Ratu Mas Cempaka.

Setelah Arya Penangsang dibunuh pada 1554, Jaka Tingkir secara otomatis menjadi ahli waris takhta Kerajaan Demak.

Namun, Jaka Tingkir memilih memindahkan ibu kotanya ke Pajang, yang terletak di perbatasan Kota Surakarta dan Kartasura.

Itulah yang menyebabkan Kerajaan Demak dipindahkan ke Pajang.

Peristiwa itu menandai berdirinya Kerajaan Pajang, sementara wilayah Kerajaan Demak kemudian diubah statusnya menjadi kadipaten di bawah kekuasaan Pajang.

Peralihan kekuasaan Kerajaan Demak kepada Kerajaan Pajang terjadi pada 1568.

Setelah menjadi pendiri sekaligus raja pertama Pajang, Jaka Tingkir bergelar Sultan Hadiwijaya.

Sultan Hadiwijaya pula yang berhasil mengantarkan Pajang ke puncak kejayaan.

Referensi:

  • Al Adhim, Alik. (2012). Kerajaan-kerajaan Islam di Jawa. Surabaya: JP Books.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/10/12/133000279/hubungan-kerajaan-pajang-dengan-kerajaan-demak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke