Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar Belakang Munculnya Renaissance

Kompas.com - 17/08/2022, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber History

Jaringan perdagangan yang melalui Jalur Sutra membuat bangsa Eropa melakukan transaksi jual beli sembari berinteraksi dengan peradaban Timur Tengah, yang menjadi pusat pembelajaran dan pengetahuan kala itu.

Interaksi antara bangsa yang berbeda itu menyebabkan penyebaran pengetahuan ilmiah dan filosofi, yang kemudian menginspirasi orang-orang Eropa, termasuk para seniman, penulis, dan filsuf, untuk membuat perubahan.

Baca juga: Dampak Renaissance bagi Dunia

Penemuan kembali teks-teks kuno

Para sejarawan meyakini bahwa pada Abad Pertengahan filsafat serta ilmu-ilmu bangsa Yunani dan Romawi Kuno kurang diperhatikan.

Kemunculan zaman Renaissance didorong oleh penemuan kembali teks-teks Yunani dan Romawi kuno, yang sebagian besar diabaikan selama Abad Pertengahan.

Sebelum ditemukan kembali oleh para pemikir Eropa, banyak dari teks-teks tersebut dilestarikan oleh umat Muslim dan Yahudi di Timur Tengah.

Salah satu tokoh Renaissance Italia yang berjasa adalah Petrarch, yang menemukan kembali karya Cicero, filsuf Romawi yang diakui sebagai salah satu penulis terbaik pada masanya.

Penemuan kembali teks-teks Cicero pada abad ke-14 dianggap memantik Renaissance di Italia dan mengilhami para sarjana Eropa lainnya untuk meniru Petrarch, yakni melihat kembali teks-teks kuno.

Baca juga: Perkembangan Musik Era Renaisans

Berkembangnya semangat humanisme

Pada Abad Pertengahan, pemikiran individu kurang dihargai, sedangkan kebenaran diukur berdasarkan kebenaran gereja.

Memasuki abad ke-14, gerakan budaya yang dikenal sebagai humanisme mulai mendapatkan momentum di Italia.

Humanisme pada masa Renaisans menonjolkan gagasan bahwa manusia sebagai individu bebas menentukan pilihan dan layak mendapatkan penghargaan atas capaiannya dalam pendidikan, seni, sastra, maupun ilmu pengetahuan.

Semangat humanisme menggunakan teks-teks dari zaman kuno untuk menyebarkan pandangan yang tidak terlalu fokus pada dunia keagamaan tetapi berdasarkan logika dan akal manusia.

Fenomena ini menimbulkan pergeseran mendasar dari kehidupan feodalistik dan religius yang melekat di Eropa pada Abad Pertengahan.

Baca juga: Black Death, Pandemi Paling Mematikan dalam Sejarah

Peristiwa Black Death

Black Death (Maut Hitam) merupakan peristiwa pandemi paling parah dalam sejarah umat manusia yang menghancurkan hampir 60 persen populasi di Eropa.

Sepanjang abad ke-14, pandemi tersebut diperkirakan telah menelan hampir 200 juta jiwa di Eropa dan Asia.

Di sisi lain, peristiwa mengerikan ini membuat orang-orang Eropa mempertanyakan dan menentang agama mereka sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com