KOMPAS.com - Aufklarung atau Zaman Pencerahan adalah sebuah gerakan besar di Eropa pada abad ke-18 yang memberi kedudukan luar biasa pada akal budi manusia.
Istilah aufklarung sendiri berasal dari bahasa Jerman yang artinya pencerahan.
Zaman yang sering disebut sebagai kelanjutan dari Renaisans ini melahirkan berbagai pemikiran, seperti rasionalisme, empirisme, kontianisme, idealisme, positivisme, pragmatisme, fenomenologi, sekulerisme, dan eksistensialisme.
Tokoh-tokoh dari Abad Pencerahan adalah Francis Bacon, Sir Isaac Newton, Immanuel Kant, dan masih banyak lainnya.
Pengaruh Aufklarung terhadap dunia dan Indonesia sangat besar, khususnya dalam bidang perkembangan teknologi dan pemikiran yang mewarnai zaman modern.
Revolusi Ilmiah, atau perkembangan dalam ilmu pengetahuan di mana metode ilmiah menjadi landasan dalam merumuskan persoalan dan solusinya, menjadi latar belakang dimulainya Abad Pencerahan.
Para pemikir dari Inggris, Prancis, dan wilayah Eropa lainnya yang memelopori Aufklarung berpendapat bahwa akal dan budi manusia harus digunakan untuk menjawab masalah kehidupannya.
Aufklarung menekankan pada gagasan yang berpusat pada pengejaran kebahagiaan, kedaulatan akal, dan indera sebagai sumber utama pengetahuan.
Salah satu peristiwa yang dipengaruhi oleh Aufklarung adalah Revolusi Prancis (1789), yang ikut serta memengaruhi tatanan masyarakat dunia.
Baca juga: Reunifikasi Jerman: Latar Belakang, Kronologi, dan Dampaknya
Abad Pencerahan di Eropa berkembang dari negara Inggris, Prancis, dan Jerman.
Di Inggris, dimulainya Abad Pencerahan ditandai dengan disahkannya undang-undang kebebasan berpikir pada pertengahan abad ke-17.
Setelah itu, muncul aliran filsafat yang sangat berpengaruh terjadap aspek kehidupan masyarakatnya.
Ilmuwan Inggris, Sir Isaac Newton adalah salah satu peletak dasar bagi terjadinya Aufklarung.
Karyanya yang berjudul "Ilmu pengetahuan alam berdasarkan prinsip-prinsip matematis" telah berpengaruh terhadap berkembangnya ilmu pengetahuan.
Di Prancis, tokoh Abad Pencerahan berasal dari golongan seniman, sastrawan, ilmuwan, dan wartawan.