Jika berkunjung ke Pasar Kliwon, akan terlihat dua masjid ikonik peninggalan kaum Muslim, yaitu Masjid Assegaf dan Masjid Riyadh.
Dari namanya, masjid ini merujuk pada nama marga yang digunakan oleh keturunan Arab.
Pekalongan juga menjadi salah satu daerah yang sempat ditinggali oleh para pedagang Muslim Arab.
Ada tiga lokasi di Pekalongan yang menjadi pusat bermukimnya orang-orang dari Timur Tengah, yaitu Kelurahan Sugihwaras, Klego, dan Poncol.
Dari ketiga tempat ini, kelurahan Sugihwaras yang paling banyak ditinggali warga keturunan Arab.
Baca juga: Kemajuan Islam pada Masa Bani Abbasiyah
Sesuai namanya, di daerah ini juga salah satu tokoh Wali Songo, Sunan Ampel, menyebarkan ajaran agam Islam pada abad ke-15.
Penduduk setempat di Surabaya dan pedagang Timur Tengah yang berada di sana pun juga mengiktui ajaran yang disebarkan oleh Sunan Ampel.
Oleh karena itu, Kawasan Ampel juga dulunya banyak didiami oleh warga keturunan Arab.
Selain di Pulau Jawa, kampung Muslim juga ada di wilayah Sumatera, tepatnya Palembang.
Pada 1900an, berdiri Kampung Assegaf, yang banyak ditinggali oleh keturunan Alhabib Alwi bin Assegaf.
Kebanyakan dari mereka berasal dari Hadramaut yang ada di daerah pesisir Jazirah Arab bagian selatan atau Yaman.
Baca juga: Sejarah Singkat Kerajaan Himyar di Yaman
Jejak kampung Muslim juga dapat ditemukan di Bali, yaitu Kampung Gelgel.
Kampung Gelgel inilah yang menjadi tempat lahir dan tumbuhnya kaum Muslim di Bali.
Di kampung ini banyak ditemukan berbagai peninggalan bangunan Islam, salah satunya Masjid Nurul Huda.
Pada abad ke-19, salah satu pusat perdagangan yang ada di Manado terletak di muara Sungai Tondano.
Oleh karena itu, banyak pedagang asing yang datang ke Manado untuk berdagang di sana.
Untuk memudahkan kegiatan perdagangan mereka, maka para pedagang Arab memutuskan untuk menetap dan membangun permukiman tidak jauh dari pelabuhan.
Permukiman ini kemudian disebut sebagai Kampung Arab.
Referensi: