Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Jejak Kampung Muslim di Nusantara

Islam kali pertama masuk ke Indonesia pada abad ke-7 dengan dibawa oleh para pedagang Arab.

Selain berdagang, misi lain dari para pendatang ini adalah memperkenalkan ajaran-ajaran Islam ke penduduk setempat.

Menyebarnya agama Islam di Nusantara telah memberikan cukup banyak dampak, salah satunya terbentuk berbagai permukiman atau kampung Muslim di Indonesia.

Berikut ini jejak kampung Muslim di Nusantara.

Kampung Pekojan

Kampung Muslim di Nusantara yang pertama adalah Pekojan.

Pada era kolonial Belanda, tepatnya abad ke-18, Pekojan resmi dijadikan sebagai Kampung Arab oleh pemerintah Hindia Belanda.

Para imigran dari Hadramaut (Yaman Selatan) diwajibkan untuk tinggal lebih dulu di Pekojan sebelum pindah ke daerah lain.

Sekarang, Pekojan menjadi salah satu kelurahan yang ada di Jakarta Barat.

Menurut seorang orientalis Belanda, Van den Berg, Pekojan berasal dari kata Khoja atau koja, yang digunakan untuk menyebut penduduk India beragama Islam.

Kampung Pekojan Semarang

Di Semarang juga terdapat Kampung Pekojan yang menjadi jejak permukiman pedagang Muslim di Nusantara.

Di Semarang, wilayah Pekojan terbagi ke dalam beberapa perkampungan, yaitu Pekojan Tengah, Petolongan, Bustaman, dan Kampung Begog.

Asal-usul namanya juga masih sama seperti Pekojan di Jakarta Barat, berasal dari kata koja yang berarti kampung untuk orang-orang Koja.

Dulu, mayoritas penduduk yang tinggal di Kampung Pekojan Semarang adalah para pedagang Muslim keturunan Gujarat, India.

Pasar Kliwon di Solo

Masih di Jawa Tengah, tepatnya Pasar Kliwon, Solo, juga merupakan salah satu wilayah yang dulunya ditinggali oleh warga keturunan Arab.

Jika berkunjung ke Pasar Kliwon, akan terlihat dua masjid ikonik peninggalan kaum Muslim, yaitu Masjid Assegaf dan Masjid Riyadh.

Dari namanya, masjid ini merujuk pada nama marga yang digunakan oleh keturunan Arab.

Kampung Arab di Pekalongan

Pekalongan juga menjadi salah satu daerah yang sempat ditinggali oleh para pedagang Muslim Arab.

Ada tiga lokasi di Pekalongan yang menjadi pusat bermukimnya orang-orang dari Timur Tengah, yaitu Kelurahan Sugihwaras, Klego, dan Poncol.

Dari ketiga tempat ini, kelurahan Sugihwaras yang paling banyak ditinggali warga keturunan Arab.

Sunan Ampel di Surabaya

Sesuai namanya, di daerah ini juga salah satu tokoh Wali Songo, Sunan Ampel, menyebarkan ajaran agam Islam pada abad ke-15.

Penduduk setempat di Surabaya dan pedagang Timur Tengah yang berada di sana pun juga mengiktui ajaran yang disebarkan oleh Sunan Ampel.

Oleh karena itu, Kawasan Ampel juga dulunya banyak didiami oleh warga keturunan Arab.

Kampung Assegaf di Palembang

Selain di Pulau Jawa, kampung Muslim juga ada di wilayah Sumatera, tepatnya Palembang.

Pada 1900an, berdiri Kampung Assegaf, yang banyak ditinggali oleh keturunan Alhabib Alwi bin Assegaf.

Kebanyakan dari mereka berasal dari Hadramaut yang ada di daerah pesisir Jazirah Arab bagian selatan atau Yaman.

Kampung Gelgel di Bali

Jejak kampung Muslim juga dapat ditemukan di Bali, yaitu Kampung Gelgel.

Kampung Gelgel inilah yang menjadi tempat lahir dan tumbuhnya kaum Muslim di Bali.

Di kampung ini banyak ditemukan berbagai peninggalan bangunan Islam, salah satunya Masjid Nurul Huda.

Kampung Arab di Manado

Pada abad ke-19, salah satu pusat perdagangan yang ada di Manado terletak di muara Sungai Tondano.

Oleh karena itu, banyak pedagang asing yang datang ke Manado untuk berdagang di sana.

Untuk memudahkan kegiatan perdagangan mereka, maka para pedagang Arab memutuskan untuk menetap dan membangun permukiman tidak jauh dari pelabuhan.

Permukiman ini kemudian disebut sebagai Kampung Arab.

Referensi:

  • Nurhajarini, Dwi Ratna, Indra Fibiona. dkk. (2019). Kota Pelabuhan Semarang dalam Kuasa Kolonial: Implikasi Sosial Budaya Kebijakan Maritim, Tahun 1800an-1940an. Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/16/100000879/8-jejak-kampung-muslim-di-nusantara-

Terkini Lainnya

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke