Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Chairil Anwar

Kompas.com - 25/05/2022, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Chairil Anwar merupakan penyair terkemuka di Indonesia yang sudah menghasilkan 96 karya sastra, termasuk 70 puisi.

Selain itu, namanya dikenal sebagai salah satu tokoh pemuda Indonesia yang ikut memperjuangkan kemerdekaan.

Berbeda dari tokoh pemuda Indonesia lainnya, Chairil Anwar memiliki cara sendiri dalam memperjuangkan NKRI.

Lantas, apa saja bentuk perjuangan Chairil Anwar?

Baca juga: Biografi Chairil Anwar, Si Binatang Jalang

Berjuang menggunakan karya sastra

Wujud dari perjuangan Chairil Anwar sebagai salah satu pejuang pemuda Indonesia adalah dengan menggunakan karya sastra.

Dalam sejarah Indonesia, nama Chairil Anwar telah diakui sebagai sosok penulis puisi andal yang memulai karier di bidang sastra pada 1942.

Karya sastra pertama yang ditulisnya bertajuk Nisan, yang terinspirasi dari wafatnya sang nenek.

Setelah itu, pada 1943, Chairil Anwar mulai mengirimkan karya-karya puisinya ke majalah Pandji Pustaka untuk dipublikasikan.

Namun, terkadang puisinya mendapat penolakan karena dianggap terlalu individualistis, salah satunya yang berjudul Aku. 

Padahal, pesan yang ingin Chairil Anwar sampaikan melalui puisi Aku adalah kegigihan dan semangat perjuangan untuk meraih kebebasan diri.

Selain itu, salah satu tema yang biasa diangkat dalam puisi ciptaan Chairil Anwar adalah tentang perjuangan.

Baca juga: 6 Contoh Perjuangan Secara Diplomasi

Beberapa puisi Chairil Anwar bertema perjuangan di antaranya:

  • Keteguhan Sang Garuda
  • Prajurit Jaga Malam
  • Persetujuan dengan Bung Karno
  • Karawang-Bekasi
  • Diponegoro

Pelopor Angkatan 45

Selain itu, peran Chairil Anwar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah dengan menjadi pelopor Angkatan 45.

Pada 1943, Jepang membentuk Pusat Kebudayaan atau Keimin Bunka Shidoso, yang membuat Chairil Anwar curiga.

Chairil Anwar merasa tidak senang dengan usaha Jepang itu, yang dianggap memanfaatkan semangat kebudayaan bangsa Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com