Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasasti Kebon Kopi I dan II

Kompas.com - 24/05/2022, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Prasasti Kebon Kopi adalah prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang ditemukan di Kampung Muara, Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor.

Prasasti Kebon Kopi ada dua jenis, yaitu Prasasti Kebonkopi I atau Prasasti Tapak Gajah dan Prasasti Kebonkopi II.

Kedua prasasti ini berada di daerah yang sama, tetapi mengandung informasi yang berbeda.

Nama Kebon Kopi sendiri berkaitan dengan penemuannya, yakni ketika dilakukan penebangan hutan untuk lahan perkebunan kopi pada masa penjajahan Belanda.

Lantas, bagaimana sejarah Prasasti Kebon Kopi I dan II?

Baca juga: Kerajaan Tarumanegara: Raja-raja, Puncak Kejayaan, dan Peninggalan

Prasasti Kebon Kopi I

Prasasti Kebon Kopi I disebut juga Prasasti Tapak Gajah karena di permukaannya terdapat pahatan tapak kaki gajah.

Selain itu, isi prasasti ini menceritakan tentang gajah tunggangan dari Raja Purnawarman.

Menurut catatan sejarah, Prasasti Kebon Kopi I ditemukan pada abad ke-19, ketika sedang dilakukan penebangan hutan untuk lahan perkebunan kopi.

Awal mula ditemukannya prasasti ini adalah ketika seorang tuan tanah pemilik perkebunan kopi bernama Jonathan Rigg melaporkan penemuan prasasti di tanahnya pada 1863.

Setelah itu, laporan mengenai Prasasti Kebon Kopi I pertama kali dikemukakan oleh NW Hoepermans pada 1864, yang kemudian disusul oleh beberapa uraian lain dari JFG Brumund (1868), AB Cohen Stuart (1875), PJ Veth (1878, 1896), H Kerm (1884, 1885, 1910), RDM Verbeek (1891), dan J Ph Vogel (1925).

Selain itu, penemuan prasasti ini juga dilaporkan kepada Museum Nasional Indonesia di Batavia.

Baca juga: Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Sampai saat ini, Prasasti Kebon Kopi I tidak dipindahkan dan masih berada di lokasi penemuannya.

Prasasti Kebon Kopi I menampilkan pahatan tapak kaki gajah yang dipercaya merupakan tunggangan Raja Purnawarman.

Isi Prasasti Kebon Kopi I menyatakan bahwa, "Di sini tampak sepasang tapak kaki ... yang seperti (tapak kaki) Airawata, gajah penguasa Taruma (yang) agung dalam ... dan (?) kejayaan", yang dituliskan dalam aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta.

Tulisan pada prasasti ini terpahat pada sebongkah batu andesit dan diapit oleh sepasang gambar telapak kaki gajah.

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Tarumanegara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com