Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertempuran Timor (1942-1943)

Kompas.com - 19/03/2022, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Setelah Sekutu melanggar kenetralannya, Jepang pun melancarkan serangan ke Timor Timur.

Baca juga: Timor Leste, Negara Bekas Bagian Indonesia

Kronologi

Pada malam hari antara 19 atau 20 Februari, sebanyak 1.500 tentara Kekaisaran Jepang yang dikomandoi oleh Kolonel Sadashichi Doi mendarat di Dili.

Awalnya, kapal-kapal Jepang yang datang dikira membawa bala bantuan untuk Portugis, tetapi rupanya dugaan itu keliru sehingga mengejutkan pihak Sekutu.

Pasukan Australia pun segera memberikan perlawanan, yang menewaskan sekitar 200 tentara Jepang sesaat pertempuran baru dimulai.

Masih di malam yang sama, pasukan Sekutu di Timor Belanda juga diserang lewat udara, yang menyebabkan pasukan kecil Australia, RAAF, harus ditarik mundur ke Australia.

Pengeboman tersebut disusul dengan pendaratan utama Grup Resimen ke-228 dari Jepang yang berjumlah sekitar 4.000 orang.

Karena kalah jumlah, Sekutu berusaha untuk menarik mundur pasukannya, tetapi ditahan oleh sebuah kompi Jepang.

Baca juga: Pertempuran Palembang 1942: Latar Belakang, Kronologi, dan Akhir

Tidak lama kemudian, diturunkan sekitar 300 pasukan terjun payung Jepang dari Pasukan Pendaratan Khusus Angkatan Laut Yokosuka ke-3 di timur Kupang.

Pasukan Sparrow bersama pasukan Leggat segera melancarkan serangan untuk menghancurkan pasukan terjun payung Jepang.

Namun, setelah pertempuran berjalan beberapa waktu, pasukan Leggat mulai kehabisan amunisi dan anyak dari anggotanya mengalami luka serius.

Oleh sebab itu, Leggat menerima undangan Jepang untuk menyerah di Usua dan akhir Februari 1942, Jepang telah menguasai sebagian besar Timor Belanda dan sekitar Dili.

Pada bulan-bulan berikutnya, Jepang masih terus menghadapi perlawanan sengit Australia.

Sampai akhir 1942, peluang Sekutu untuk kembali menguasai Timor sangatlah kecil, karena sudah ada 12.000 tentara Jepang di pulau itu.

Baca juga: Integrasi Timor Timur ke Indonesia masa Orde Baru

Akhir Pertempuran Timor

Pada malam antara tanggal 9 dan 10 Januari 1943, sebanyak 50 tentara Portugis dievakuasi menggunakan kapal perusak HMAS Arunta.

Pertempuran berlangsung hingga 10 Februari 1943, ketika tentara Australia yang tersisa dievakuasi, menjadikan mereka pasukan darat Sekutu terakhir yang meninggalkan Asia Tenggara setelah serangan Jepang antara 1941–1942.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com