Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuniaki Koiso, Penebar Janji Kemerdekaan untuk Indonesia

Kompas.com - 20/01/2022, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Setelah kembali menjadi Staf Umum Angkatan Darat pada 1925, ia dipromosikan menjadi mayor jenderal pada akhir 1926 dan letnan jenderal pada 1931.

Baca juga: Jugun Ianfu, Wanita Penghibur Tentara Jepang

Kiprah politik

Pada 1932, Kuniaki Koiso menjadi wakil Menteri Perang sekaligus merangkap sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Kwantung.

Dua tahun kemudian, ia dipindah untuk memimpin Divisi 5 IJA (Hiroshima). Karena dikenal sebagai sosok pemimpin yang mumpuni, pada 1937, pangkatnya dinaikkan menjadi jenderal dan bergabung dengan Staf Umum Angkatan Darat.

Pada 1938, Koiso mulai menjajaki dunia politik. Sejak April hingga Agustus 1939, ia bergabung di Kabinet Perdana Menteri Hiranuma Kiichir sebagai Menteri Urusan Kolonial.

Kemudian pada Mei 1942, ia diangkat menjadi Gubernur Jenderal Korea, jabatan yang ia pegang hingga 1944.

Pada periode ini, Koiso akrab dengan julukan Harimau Korea, karena penampilannya yang terlihat kuat.

Baca juga: Hakko Ichiu, Semboyan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya

Menjadi Perdana Menteri

Ketika pemerintahan Hideki Tojo mulai kehilangan kredibilitasnya, kabinet baru dibentuk  untuk mencari calon perdana menteri yang baru.

Ada tiga nama yang dicalonkan, yaitu Hisaichi Terauchi (komandan Grup Tentara Ekspedisi Selatan), Shunroku Hata (komandan Tentara Ekspedisi China) dan Kuniaki Koiso.

Ketiga nama tersebut memiliki kekurangan yang memberatkan pencalonannya. Koiso sendiri sempat tidak mendapat dukungan lantaran pernah terlibat dalan ultranasionalis.

Kendati demikian, Koiso mendapat dukungan dari Mitsumasa Yonai dan Hiranuma Kiichir, yang berusaha memberikan argumen kuat tentangnya agar bisa terpilih sebagai perdana menteri menggantikan Hideki Tojo.

Pada akhirnya, Kuniaki Koiso menang dan resmi menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang pada 22 Juli 1944.

Baca juga: Perang Jepang dan Rusia: Penyebab, Pertempuran, dan Dampak

Janji Koiso

Pada 1944, posisi Jepang dalam Perang Dunia II semakin terimpit. Jepang pun berusaha meraih dukungan dari rakyat Indonesia.

Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memberikan janji kemerdekaan yang dikenal dengan Janji Koiso.

Janji Koiso disampaikan Perdana Menteri Kuniaki Koiso pada 7 September 1944 dalam sidang istimewa Teikoku Henkai ke-85 di Tokyo.

Janji ini berisi janji dari Kekaisaran Jepang untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia suatu saat nanti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com