KOMPAS.com - Totemisme merupakan salah satu bentuk kepercayaan manusia purba terhadap adanya daya atau sifat ilahi yang dikandung sebuah benda atau makhluk hidup selain manusia.
Sedangkan benda atau makhluk hidup yang dipuja disebut totem. Totem ini dapat berupa hewan seperti burung, ikan, hewan, atau tumbuhan.
Totemisme identik dengan kepercayaan yang hidup pada peradaban kuno, misalnya peradaban bangsa Indian (daratan Amerika), Cippewa, atau Ojibwa di Amerika Utara.
Namun, tidak hanya itu, kepercayaan totemisme masih ada sampai sekarang dan bahkan dapat ditemukan di Indonesia.
Baca juga: Kepercayaan Dinamisme: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya
Secara bahasa, totemisme berasal dari kata dotem, yaitu istilah yang digunakan oleh Ojibwa, orang Algonquin dari Amerika Utara, untuk menunjukkan keanggotaan klan.
Pembahasan tentang totemisme pertama kali ditulis pada 1791 oleh seorang pedagang bernama James Long.
Kepercayaan totemisme dianggap sebagai agama primitif oleh banyak pemikir Eropa awal abad ke-19.
Para ahli menduga bahwa kepercayaan pada totemisme lahir ketika manusia belum mengerti perbedaan antara manusia dan hewan.
Bahkan mereka menganggap anggota klan dan totem berasal dari satu leluhur yang sama. Oleh sebab itu totem, yang biasanya berupa hewan, dianggap sakral.
Kepercayaan ini diketahui pernah menyebar di seluruh suku asli Amerika, Afrika dan Australia.
Baca juga: Kepercayaan Animisme: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.