Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakko Ichiu, Semboyan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya

Kompas.com - 05/01/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Antara tahun 1937 hingga 1945, terjadi perang di Samudra Pasifik dan di Asia yang disebut Perang Asia Pasifik, atau dikenal di Jepang dengan nama Perang Asia Timur Raya.

Selama berperang, Jepang menggaungkan semboyan Hakko Ichiu. Semboyan ini adalah sebuah doktrin yang digunakan untuk menguasai negara lain, termasuk Indonesia.

Lantas, apa yang dimaksud dengan Hakko Ichiu?

Baca juga: Perang Asia Timur Raya: Latar Belakang dan Posisi Jepang

Lahirnya Hakko Ichiu

Arti Hakko Ichiu sendiri adalah Delapan Penjuru Dunia Di Bawah Satu Atap. Satu atap yang dimaksud adalah di bawah Kekaisaran Jepang.

Sekitar tahun 1920 dan 1930-an, paham fasisme dan ultranasionalisme di Jepang mulai merebak baik di kalangan militer maupun politisi.

Fasisme adalah paham yang berdasar pada prinsip kepemimpinan yang mutlak. Sedangkan ultranasionalisme adalah sebuah nilai yang mengutamakan kepentingan negara atau masyarakat di atas segala hal.

Paham tersebut tersebar karena adanya krisis ekonomi akibat Depresi Besar sekitar tahun 1930.

Peristiwa itu membuat para militer Jepang kehilangan kepercayaan mereka terhadap pemerintahan sipil dan demokrasi versi Barat.

Para penganut paham fasisme mempercayai bahwa Ras Yamato, Suku Jepang, adalah ras yang jauh lebih mulia dibanding yang lainnya.

Oleh sebab itu, mereka merasa berhak meluaskan kekuasaan Jepang sampai ke negara-negara lain.

Paham inilah yang kemudian disebut dengan Hakko Ichiu. Hakko Ichiu digunakan sebagai slogan Jepang sejak Perang Tiongkok-Jepang Kedua (7 Juli 1937 – 9 September 1945) hingga Perang Dunia II.

Baca juga: Latar Belakang Jepang Terlibat dalam Perang Dunia II

Perkembangan

Jepang menggunakan slogan Hakko Ichiu untuk menguasai negara lain selama Perang Dunia II berlangsung.

Dalam penerapannya, pada 1932, Jepang berhasil menguasai Manchuria dan mendirikan negara boneka di sana yang disebut Manchukuo.

Kemudian pada 1937, Jepang berusaha menaklukkan China. Slogan Hakko Ichiu semakin dikenal setelah Perdana Menteri Jepang, Fumimaro Konoe, menyampaikan semboyan itu dalam pidatonya pada 8 Januari 1940.

Lewat semboyan tersebut, rakyat Jepang pun semakin terdorong untuk melakukan ekspansi hingga ke negara lain.

Ketika Perang Dunia II berlangsung, Jepang bahkan berani terlibat dalam pertempuran dengan menyerang pelabuhan Amerika Serikat di Hawaii, Pearl Harbour, pada 1942.

Jepang juga menduduki wilayah Blok Sekutu, seperti Prancis di Indochina, menyerang Inggris di Malaya, serta Belanda di Indonesia.

 

Referensi: 

  • Poesponegoro, Marwati Djoened. (2008). Sejarah Nasional Indonesia VI: Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com