Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Mempawah: Sejarah, Pendiri, Raja-raja, dan Keruntuhan

Kompas.com - 24/12/2021, 13:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Masuknya pengaruh Islam

Opu Daeng Menambun merupakan keturunan Bugis pertama yang menjadi raja di Mempawah dengan gelar Pangeran Mas Surya Negara.

Pada masanya, Islam berkembang pesat, hal ini dibuktikan dengan adanya seorang ulama Arab bernama Habib Hussein Alkadrie yang tinggal di Mempawah.

Habib Husein Alqadrie diizinkan Pangeran Mas Surya Negara menempati daerah Kuala Mempawah (Galah Herang), untuk dijadikan sebagai pusat pengajaran agama Islam.

Nantinya, putri raja yang bernama Utin Candramidi, dinikahkan dengan putra Habib Hussein Alkadrie yang bernama Syarif Abdurrahman Alkadrie.

Pada 1766, takhta Mempawah diteruskan oleh putra Pangeran Mas Surya Negara yang bernama Gusti Jamiril, yang bergelar Panembahan Adiwijaya Kusuma Jaya.

Baca juga: Kerajaan Sintang: Sejarah, Raja-raja, dan Keruntuhan

Intervensi Belanda

Belanda mendarat di Mempawah pada 1787, ketika pemerintahan Panembahan Adiwijaya dan kerajaan sedang berkembang pesat.

Panembahan Adiwijaya bersama anaknya yang bernama Gusti Mas dan Gusti Jati sangat tidak menyukai kehadiran bangsa penjajah dan dengan gigih mencoba mengusir Belanda.

Pertempuran berlangsung hingga Panembahan Adiwijaya meninggal pada 1790. Setelah itu, Belanda memanfaatkan keadaan dengan melakukan intervensi di dalam istana.

Dalam masa kekosongan kekuasaan itu, Belanda berinisiatif untuk menunjuk Syarief Husein dari Pontianak untuk memegang takhta Mempawah.

Hal ini menimbulkan kemarahan luar biasa, hingga akhirnya Gusti Jati berhasil merebut takhta sebagai raja Mempawah dengan gelar Sultan Muhammad Zainal Abidin.

Pada masa pemerintahannya, Mempawah menjadi perdagangan di wilayah Kalimantan Barat.

Belanda kembali mencampuri urusan internal kerajaan ketika Gusti Jati mundur dari kekuasaan. Sejak itu, setiap pengangkatan raja baru diharuskan melalui persetujuan Belanda.

Baca juga: Kerajaan Sekadau: Sejarah, Raja-raja, dan Keruntuhan

Runtuhnya Kerajaan Mempawah

Setelah Belanda menyerah pada 1942, Jepang mulai menguasai Kalimantan dan memerintah secara otoriter.

Bahkan pada 1944, Panembahan Taufik yang menjadi raja Mempawah ditawan Jepang hingga akhir hayatnya.

Jepang kemudian mengangkat Gusti Mustaan, selaku Wakil Panembahan Kesultanan Mempawah, karena putra mahkota belum cukup dewasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com