Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Kedatangan Inggris ke Indonesia

Kompas.com - 26/11/2021, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Setelah Portugis berhasil sampai di Maluku dan mengamankan hubungan dagang dengan penduduk setempat, perdagangan rempah-rempah semakin meluas.

Dalam waktu singkat, Lisabon, ibu kota Portugis, berkembang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa Barat.

Meski Inggris dapat memperoleh rempah di Lisabon dengan mudah dan relatif murah, hal ini tidak menyurutkan niatnya untuk berlayar ke Indonesia.

Seperti bangsa Eropa lainnya, tujuan kedatangan bangsa Inggris di Indonesia adalah mencari negeri penghasil rempah-rempah.

Lantas, bagaimana awal masuknya bangsa Inggris ke Indonesia?

Baca juga: Kedatangan Portugis di Ternate

Mengikuti rute Spanyol dan Portugis

Keberhasilan Spanyol menjelajah bagian barat Eropa mengilhami Inggris untuk mengikuti jejaknya.

Ekspedisi penjelajahan samudra yang pertama pun diberangkatkan pada 1577 M, yang dipimpin oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish.

Dengan mengikuti rute penjelajahan Spanyol, rombongan ini berhasil mendarat di Ternate pada 1579 M.

Tidak hanya itu, armada Francis Drake dan Thomas Cavendish memborong rempah-rempah untuk dibawa kembali ke Inggris.

Menyusul keberhasilan pertamanya, Inggris kembali melakukan penjelajahan samudra, tetapi dengan mengikuti rute bangsa Portugis.

Pada ekspedisi kali ini, Inggris berhasil menguasai India dan mendirikan kongsi dagang EIC (East India Company) pada 1600 M.

Baca juga: Francis Drake, Pelaut Inggris Pertama yang Mengelilingi Dunia

Mendirikan kantor dagang di Indonesia

Pada 1602 M, Inggris mengirim utusan ke Banten di bawah pimpinan Sir James Lancaster guna membentuk hubungan bilateral.

Sultan Banten pun menyambut dengan baik dan memberi izin kepada Inggris untuk mendirikan kantor dagang di wilayahnya.

Memasuki 1604 M, Inggris telah berhasil membentuk kantor dagang di Ambon, Makassar, Jepara, dan Jayakarta.

Akan tetapi, Inggris tidak dapat menanamkan monopoli perdagangan di Indonesia seperti halnya Belanda.

Bahkan Inggris tersingkir secara perlahan akibat kekuatan militer dan kemampuan Belanda memengaruhi penguasa setempat.

Kendati demikian, Inggris tidak menyerah begitu saja dan kesabarannya pun terbayar. Pasalnya, memasuki abad ke-18, para pedagang Inggris banyak melakukan perdagangan di Indonesia, seperti di Ambon, Banda, Kalimantan, Makassar, dan Jayakarta.

Bahkan dalam perkembangannya, EIC menjadi pesaing utama VOC dan Inggris terus berusaha merebut Nusantara dari Belanda.

 

Referensi:

  • Makfi, Samsudar. (2019). Masa Penjajahan Kolonial. Singkawang: Maraga Borneo Tarigas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com