KOMPAS.com - Sultan Tabariji adalah raja Ternate yang naik takhta pada 1533 M berkat campur tangan Portugis.
Namun, sultan yang kala itu baru berusia 15 tahun langsung diturunkan karena dianggap melakukan pengkhianatan.
Setelah itu, Sultan Ternate Tabaraji diasingkan Portugis ke wilayah Goa di India dan diminta untuk memeluk Kristen apabila ingin kembali berkuasa di kerajaannya.
Hingga akhir hidupnya pada 1545 M, Sultan Tabariji tidak pernah berhasil kembali menduduki takhta dan tetap dalam cengkeraman bangsa Portugis.
Sultan Tabariji adalah putra Sultan Bayanullah, yang memerintah Kesultanan Ternate antara 1500-1522 M. Ia lahir pada 1518 M dari ibu bernama Nyai Cili Nukila (Boki Raja), putri Raja Tidore.
Sejak mengamankan hubungan dagang dengan Ternate pada 1522 M, Portugis secara perlahan mulai ikut campur urusan internal kerajaan.
Hasutan Portugis kepada Dewan Kerajaan berhasil menempatkan Tabariji, yang baru berusia 15 tahun, sebagai sultan, menggantikan kakak tirinya, Sultan Abu Hayat II (1529 - 1533 M).
Portugis berpikir sultan yang masih sangat muda itu dapat dikendalikan sesuai kehendaknya.
Baca juga: Kedatangan Portugis di Ternate
Belum genap dua tahun berkuasa, Sultan Tabariji dipaksa turun takhta oleh Gubernur Tristao de Atayde, lantaran dituduh melakukan pengkhianatan.
Sultan dipandang bersalah karena membiarkan Muslim Galela menyerbu Mamuya dan membunuh orang-orang yang baru saja dikristenkan oleh Portugis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.