Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Susuhunan Pakubuwono I: Silsilah dan Perjalanannya menjadi Raja

Kompas.com - 19/11/2021, 14:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sri Susuhunan Pakubuwono I adalah raja Kerajaan Mataram Islam ketujuh yang memerintah antara 1704-1719.

Dalam naskah-naskah Jawa (babad), sosoknya digambarkan sebagai seorang raja agung yang bijaksana.

Meski sempat terlibat konflik suksesi dengan Amangkurat III, masa pemerintahan Pakubuwono I terbilang aman karena hubungan baiknya dengan VOC.

Silsilah Pakubuwono I

Pakubuwono I adalah putra Amangkurat I (penguasa Mataram keempat) yang lahir di Plered, Yogyakarta, pada 1648.

Ibunya bernama Ratu Wetan, permaisuri kedua Amangkurat I yang berasal dari Kajoran dan masih keturunan Kesultanan Pajang.

Ketika lahir, Pakubuwono I diberi nama Raden Mas Drajat. Ia kemudian diangkat menjadi putra mahkota (adipati anom) dengan gelar Pangeran Puger.

Namun, ketika keluarga ibunya terbukti mendukung pemberontakan Trunojoyo, Amangkurat I mencabut gelar putra mahkota darinya.

Apabila dilihat dari silislah keluarga Mataram, Pangeran Puger adalah cucu Sultan Agung (penguasa Mataram Ketiga) sekaligus adik tiri Raden Mas Rahmat atau Amangkurat II (penguasa Mataram kelima) dan paman Amangkurat III (penguasa Mataram keenam).

Baca juga: Sri Susuhunan Pakubuwono II, Pendiri Keraton Surakarta

Mempertahankan Plered

Ketika Amangkurat I berkuasa, Raden Trunojoyo dari Madura melancarkan pemberontakan dan menyerang ibu kota Kesultanan Mataram, yang kala itu berada di Plered.

Serangan ini memaksa Amangkurat I dan Raden Mas Rahmat melarikan diri ke arah barat, meninggalkan Pangeran Puger di Plered.

Pangeran Puger menggunakan kesempatan ini untuk menghadapi para pemberontak dan membuktikan bahwa tidak semua anggota Kajoran memihak Trunojoyo.

Namun, Pangeran Puger akhirnya menyingkir ke Desa Jenar, setelah pasukan Trunojoyo berhasil menduduki keraton Plered.

Di desa itu, Pangeran Puger membangun Keraton Purwakanda dan mengangkat dirinya sebagai raja bergelar Susuhunan ing Ngalaga atau Sunan Ngalaga.

Terlibat konflik suksesi

Setelah Trunojoyo kembali ke Jawa Timur, Sunan Ngalaga kembali ke Plered dan memproklamirkan diri sebagai raja Mataram yang baru.

Di saat yang sama, Raden Mas Rahmat juga naik takhta menjadi raja Mataram atas wasiat Amangkurat I yang wafat dalam pelarian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com