KOMPAS.com - Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu negara terbesar dalam sejarah Indonesia.
Selama dua abad lebih berdiri, yakni antara 1293-1520 M, terjadi sejumlah peperangan yang disebabkan oleh faktor eksternal ataupun internal kerajaan.
Dari sejumlah peperangan tersebut, terdapat dua pertempuran yang cukup menggoyahkan kedigdayaan Majapahit, yakni Perang Bubat dan Perang Paregreg.
Beberapa sejarawan bahkan menyebut dua peperangan inilah yang menjadi penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit.
Lantas, apa perbedaan Perang Paregreg dan Perang Bubat yang sama-sama melemahkan Majapahit?
Perang Bubat dan Perang Paregreg sebenarnya tidak memiliki kaitan. Baik penyebab, lokasi, hingga pihak yang terlibat dalam kedua pertempuran ini pun berbeda.
Perang Bubat terjadi pada 1357 M, melibatkan Kerajaan Sunda Galuh dengan Kerajaan Majapahit.
Pertempuran yang terjadi pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk ini bertempat di alun-alun Bubat, bagian utara Trowulan, Mojokerto.
Perang Bubat terjadi akibat perselisihan antara Mahapatih Gajah Mada dengan Prabu Maharaja Linggabuana dari Kerajaan Sunda Galuh.
Baca juga: Perang Bubat: Latar Belakang, Lokasi, dan Dampaknya
Kala itu, rombongan Prabu Linggabuana mengantar putrinya, Dyah Pitaloka Citraresmi, ke Majapahit untuk dinikahi Prabu Hayam Wuruk.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.