Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Algemeene Middelbare School (AMS), SMA Hindia Belanda

Kompas.com - 06/10/2021, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Algemeene Middelbare School atau AMS adalah sekolah menengah umum yang didirikan di Yogyakarta, 5 Juli 1919. 

Masa studi yang harus ditempuh di AMS adalah tiga tahun, serupa dengan Sekolah Menengah Atas sekarang. 

Setelah Yogyakarta, tahun 1920, AMS didirikan di Bandung dan di Jakarta dan Malang pada 1926. 

Baca juga: Perkembangan Sejarah Pendidikan di Indonesia 

Perkembangan

Berdasarkan keputusan pemerintah Hindia Belanda tanggal 16 Januari 1919, diadakan persiapan terakhir AMS sebagai lanjutan dari Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO). 

AMS juga merupakan sekolah persiapan untuk lanjut ke perguruan tinggi. 

Masa pendidikan yang ditempuh selama di AMS adalah tiga tahun. 

AMS pertama kali dibuka di Yogyakarta, 5 Juli 1919 dengan nama AMS Afdeling B (baginan Ilmu Pasti dan Alam).

Kemudian, tahun 1920 dibuka AMS kedua di Bandung dengan nama AMS Wesres Klassieke Afdeling.

Setelah itu, tahun 1926, dibuka AMS Afdeling B di Jakarta dan Malang. 

Pada 22 Agustus 1936, diterbitkan peraturan baru oleh Departemen van Onderwijs en Eredienst yang menyatakan bahwa tujuan AMS adalah memberi pendidikan tingkat menengah dan persiapan untuk perguruan tinggi. 

Baca juga: Sistem Pendidikan di Era Belanda

Jalur Pendidikan AMS 

Awal abad ke-20, jalur pendidikan menengah atas di Hindia Belanda sangatlah terbatas. 

Untuk dapat melanjutkan ke pendidikan perguruan tinggi, murid harus melanjutkan sekolahnya ke Hoogere Burgerschool (HBS) selama lima tahun. 

Namun, saat itu jumlah HBS tidak banyak, hanya ada empat HBS tahun 1915, yaitu di Batavia, Surabaya, Semarang, dan Bandung. 

Oleh sebab itu, untuk memberikan akses yang lebih baik kepada warga pribumi, dibuat jalur pendidikan menengah baru di Hindia Belanda yaitu AMS tahun 1916. 

Sejak AMS dibuka, banyak orang tua yang menyekolahkan anak mereka ke AMS agar anak-anak mereka dapat lanjut ke perguruan tinggi. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com