Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Algemeene Middelbare School (AMS), SMA Hindia Belanda

Masa studi yang harus ditempuh di AMS adalah tiga tahun, serupa dengan Sekolah Menengah Atas sekarang. 

Setelah Yogyakarta, tahun 1920, AMS didirikan di Bandung dan di Jakarta dan Malang pada 1926. 

Perkembangan

Berdasarkan keputusan pemerintah Hindia Belanda tanggal 16 Januari 1919, diadakan persiapan terakhir AMS sebagai lanjutan dari Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO). 

AMS juga merupakan sekolah persiapan untuk lanjut ke perguruan tinggi. 

Masa pendidikan yang ditempuh selama di AMS adalah tiga tahun. 

AMS pertama kali dibuka di Yogyakarta, 5 Juli 1919 dengan nama AMS Afdeling B (baginan Ilmu Pasti dan Alam).

Kemudian, tahun 1920 dibuka AMS kedua di Bandung dengan nama AMS Wesres Klassieke Afdeling.

Setelah itu, tahun 1926, dibuka AMS Afdeling B di Jakarta dan Malang. 

Pada 22 Agustus 1936, diterbitkan peraturan baru oleh Departemen van Onderwijs en Eredienst yang menyatakan bahwa tujuan AMS adalah memberi pendidikan tingkat menengah dan persiapan untuk perguruan tinggi. 

Jalur Pendidikan AMS 

Awal abad ke-20, jalur pendidikan menengah atas di Hindia Belanda sangatlah terbatas. 

Untuk dapat melanjutkan ke pendidikan perguruan tinggi, murid harus melanjutkan sekolahnya ke Hoogere Burgerschool (HBS) selama lima tahun. 

Namun, saat itu jumlah HBS tidak banyak, hanya ada empat HBS tahun 1915, yaitu di Batavia, Surabaya, Semarang, dan Bandung. 

Oleh sebab itu, untuk memberikan akses yang lebih baik kepada warga pribumi, dibuat jalur pendidikan menengah baru di Hindia Belanda yaitu AMS tahun 1916. 

Sejak AMS dibuka, banyak orang tua yang menyekolahkan anak mereka ke AMS agar anak-anak mereka dapat lanjut ke perguruan tinggi. 

Tahun 1951, dibuka jalur A Afdeling atau SMA Bagian-A yang sekarang bernama Sastra-Budaya.

Pada jalur A Afdeling ini akan ditekankan pada ilmu sastra dan budaya.

Kemudian, jalur B Afdeling ditekankan pada ilmu alam dan ilmu pasti, seperti Fakultas Sastra dan Filsafat atau Fakultas Pertanian. 

Lulusan AMS

Wisuda pertama terjadi tahun 1922, AMS meluluskan sebanyak 32 orang dari sekolahnya.

Sebanyak 32 orang ini terdiri dari 13 orang Eropa, 14 orang pribumi, dan lima orang etnis Tionghoa. 

AMS dianggap berhasil memberikan perbaikan dalam pendidikan mengenah khususnya untuk kaum pribumi.

Setelah 10 tahun berjalan, AMS berhasil meluluskan 292 siswanya, di mana 168 murid berasal dari kaum pribumi. 

Jumlah ini jauh lebih banyak dibanding jumlah seluruh lulusan pribumi keempat HBS. 

Referensi: 

  • Makmur, Djohan, Pius Suryo Haryono, Sukri Musa, dkk. (1993). Sejarah Pendidikan di Indonesia Zaman Penjajahan. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/10/06/130000279/algemeene-middelbare-school-ams-sma-hindia-belanda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke