Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontakan Jayakatwang, Penyebab Runtuhnya Kerajaan Singasari

Kompas.com - 13/08/2021, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Adanya pemberontakan yang dilakukan oleh Jayakatwang merupakan penyebab runtuhnya Kerajaan Singasari.

Pemberontakan itu terjadi pada 1292, ketika masa pemerintahan Kertanegara, raja Kerajaan Singasari yang terakhir.

Jayakatwang adalah keturunan Raja Kertajaya, penguasa terakhir Kerajaan Kediri yang dikalahkan oleh Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari.

Lantas, apa sebab Jayakatwang ingin sekali menghancurkan Kerajaan Singasari dan bagaimana kronologinya?

Latar belakang Pemberontakan Jayakatwang

Pada 1222, Raja Kertajaya dari Kediri dapat dikalahkan oleh Ken Arok, penguasa Tumapel, dalam Perang Ganter.

Setelah itu, Ken Arok mendirikan Kerajaan Tumapel, yang pada akhirnya dikenal sebagai Kerajaan Singasari.

Sedangkan Kediri tidak dihancurkan dan diperintah oleh keturunan Raja Kertajaya yang mengakui kepemimpinan Singasari.

Sejak 1271, salah seorang keturunan Raja Kertajaya yang bernama Jayakatwang, memerintah sebagai adipati di Gelang-Gelang (sekitar Madiun sekarang).

Raja Kertanegara, yang berkuasa di Kerajaan Singasari antara 1272-1292, telah mengambil beberapa langkah untuk menjaga hubungan baik dengan Jayakatwang.

Salah satunya adalah dengan menikahkan Jayakatwang dengan adiknya, Turukbali.

Disebutkan pula dalam Prasasti Kudadu dan Prasati Mula-Malurung bahwa Raja Kertanegara menjadikan anak Jayakatwang yang bernama Arddharaja sebagai menantunya.

Dengan begitu, Raja Kertanegara dan Jayakatwang sebenarnya memiliki hubungan kekerabatan, yakni sebagai ipar sekaligus besan.

Akan tetapi, atas hasutan patihnya, Jayakatwang bertekad akan membalas dendam kematian leluhurnya.

Oleh sang patih, ditunjukkan dharma seorang ksatria yang harus menghapus aib leluhurnya.

Itulah yang menjadi penyebab Jayakatwang akhirnya memberontak untuk menyerang dan membunuh Kertanegara.

Baca juga: Kerajaan Kediri: Berdirinya, Puncak Kejayaan, dan Peninggalan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com