Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ken Arok: Asal-usul, Pengkhianatan, dan Akhir Hidup

Kompas.com - 21/04/2021, 16:34 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Singosari didirikan oleh Ken Arok atau sering ditulis sebagai Ken Angrok pada 1222 masehi.

Ken Arok memerintah sebagai raja pertama Kerajaan Singasari atau Kerajaan Tumapel dengan gelar Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi.

Masa pemerintahannya tergolong singkat, yakni selama lima tahun, karena Ken Arok tewas dibunuh pada 1227 masehi.

Ken Arok merupakan sosok yang berasal dari kalangan sederhana tetapi kemudian berhasil menjadi penguasa paling kuat di Jawa.

Kisah hidupnya sangat terkenal karena diwarnai dengan petualangan, pengkhianatan, dan tragedi.

Sumber tentang Kerajaan Singasari dan Ken Arok dapat diketahui dari Kitab Pararaton dan Negarakertagama.

Baca juga: Kitab Negarakertagama: Sejarah, Isi, dan Maknanya

Asal-usul Ken Arok

Menurut Kitab Pararaton, asal-usul Ken Arok sebenarnya tidak diketahui secara pasti.

Ken Arok diduga lahir pada 1182 masehi dari keluarga petani miskin yang tinggal di tepi Sungai Brantas, Jawa Timur.

Ibunya bernama Ken Ndok, istri dari seorang pembantu adipati di Kerajaan Kediri bernama Gajah Para.

Sesaat setelah lahir, bayi Ken Arok dibuang oleh ibunya yang berharap putranya akan mendapatkan kehidupan lebih baik.

Namun, Ken Arok justru ditemukan dan diasuh oleh pencuri bernama Lembong.

Oleh karena itu, Ken Arok tumbuh dewasa menjadi pencuri licik yang juga melakukan banyak tindak kejahatan.

Kehidupannya mulai berubah saat bertemu dengan Mpu Lohgawe, yang yakin bahwa Ken Arok adalah titisan Wisnu.

Setelah meninggalkan kehidupan lamanya, Ken Arok kemudian dibawa Mpu Lohgawe untuk menjadi pengawal Tunggul Ametung, seorang akuwu (camat) di daerah Tumapel.

Baca juga: Runtuhnya Kerajaan Singasari

Pengkhianatan terhadap Tunggul Ametung

Saat bekerja menjadi pengawal Tunggul Ametung, Ken Arok tertarik kepada Ken Dedes.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com