Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemogokan di Delanggu: Latar Belakang, Penyebab, dan Penyelesaian

Kompas.com - 14/08/2021, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemogokan di Delanggu terjadi pada 23 Juni 1948.

Aksi pemogokan ini dilakukan karena massa menuntut agar Badan Tekstil Negara (BTN) memberikan bahan pakaian dan makanan kepada buruh musiman. 

Aksi mogok ini dimulai tanggal 23 Juni 1948 dengan melibatkan lebih dari 15.000 buruh yang kemudian berakhir pada 18 Juli 1948. 

Baca juga: Sumpah Pemuda Keturunan Arab 1934

Latar Belakang

Delanggu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Klaten yang terkenal dengan lahan pertanian yang subur dengan iklim yang baik. 

Dua perkebunan yang ada di Delanggu adalah perkebunan sisal dan kapas. Kedua perkebunan ini dikerjakan oleh buruh-buruh yang dipekerjakan pada masa kolonial. 

Mereka adalah kaum buruh musiman dengan buruh bulanan dan harian.

Sayangnya, kedua golongan buruh ini mendapatkan fasilitas yang berbeda, terutama dalam hal sosial dan ekonomi.

Para buruh musiman menuntut agar BTN memberikan bahan pakaian dan makanan kepada mereka, tidak hanya kepada buruh bulanan dan harian. 

Dalam upaya untuk mendorong pemerintah di bidang ekonomi, Serikat Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI) menggerakkan para buruh untuk melakukan aksi mogok massal.

Baca juga: Mengapa Belanda Tidak Mengakui Kemerdekaan Indonesia?

Penyebab

Faktor Sosial-Ekonomi 

Keadaan ekonomi buruh musiman sangatlah memprihatinkan. 

Buruh musiman rata-rata hanya mendapat upah sebesar Rp 1,5 - 2 per hari dengan kupon beras 200 gram yang harus dibeli sejumlah Rp 1,5 per kg.

Sedangkan upah buruh bulanan dan harian sebesar Rp 10 - 15 dengan jaminan beras setiap hari sebanyak 400 gram untuk buruh yang masuk kerja dan 200 gram yang tidak masuk kerja. 

Perbedaan pemberian upah inii telah melanggar salah satu hak buruh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com