Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembebasan Allen Pope, Intel CIA yang Terlibat Permesta

Kompas.com - 15/04/2024, 15:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.id

KOMPAS.com - Perjuangan Rakyat Semesta atau Permesta adalah gerakan perlawanan terhadap Pemerintah RI yang dibentuk pada 2 Maret 1957.

Permesta menjadi salah satu pemberontakan yang sulit ditaklukkan oleh tentara Indonesia karena didukung oleh kekuatan asing, khususnya Amerika Serikat (AS).

Bukti keterlibatan Amerika dalam Permesta adalah tertangkapnya pesawat yang dikendalikan agen Central Intelligence Agency (CIA), Allen Lawrence Pope atau kerap dipanggil Allen Pope.

Setelah menjalani serangkaian persidangan untuk membuktikan keterlibatannya dalam Permesta, Allen Pope sempat dijatuhi hukuman mati.

Namun, Allen Pope akhirnya dipulangkan ke Amerika Serikat pada 1962 dan kembali ditugaskan dalam misi rahasia CIA di berbagai negara.

Berikut kisah Allen Pope yang dibebaskan oleh Soekarno pasca-keterlibatannya dalam Permesta.

Baca juga: Bukti Keterlibatan Amerika Serikat dalam Gerakan PRRI dan Permesta

Keterlibatan Allen Pope dalam Permesta

Allen Pope lahir di Florida, Amerika Serikat, pada 20 Oktober 1928.

Mulanya, Allen Pope adalah pilot Angkatan Udara AS, yang kemudian bergabung dengan Civil Air Transport (CAT) CIA pada 1954.

Pope, yang sangat senang memerangi komunisme, pernah terlibat 55 misi di Semenanjung Korea dan 65 misi di Vietnam.

Pada April 1958, CAT memanggil Pope dari Vietnam ke Taiwan, untuk dikirim ke Pangkalan Udara Clark di Filipina.

Dari sanalah ia ditugaskan mengoperasikan pesawat bomber tempur B-26 Invader yang telah dikaburkan identitasnya, untuk membantu Permesta di Indonesia.

Melansir Kompas.id, akhir April 1958, Pope telah tiba di Sulawesi Utara dan bergabung dengan Angkatan Udara Revolusioner (AUREV) milik PRRI-Permesta di Lanud Mapanget (sekarang Lanud Sam Ratulangi) di utara Kota Manado.

Baca juga: Apakah PRRI dan Permesta Sama?

Selama tiga pekan selanjutnya, Pope beroperasi bersama pilot-pilot AS, Indonesia, dan sejumlah pilot asing di AUREV, dengan area tugas di Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara.

Pada 18 Mei 1958 dini hari, Pope terbang bersama operator radio JH Rantung untuk menyerang Kota Ambon dan mengincar kapal ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia).

Sesudah serangan itu, Pope putar haluan untuk mengejar konvoi ALRI ke arah Morotai, salah satu basis Permesta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com