Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahmad Husein, Pendiri PRRI

Kompas.com - 17/03/2022, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ahmad Husein adalah pejuang kemerdekaan Indonesia serta dikenal sebagai pendiri Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Padang, Sumatera Barat, pada 1958.

Pada tanggal 15 Februari, Ahmad Husein mendeklarasikan pembentukan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia di Padang, Sumatera Barat.

Adapun faktor yang melatarbelakangi adalah kecemburuan pemerintah daerah terhadap program pembangunan yang dilakukan di Jakarta.

Ahmad Husein menganggap pemerintahan Soekarno telah mengabaikan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah.

Tindakan pemberontakan PRRI lantas memicu berbagai aksi militer dari pemerintah pusat di Jakarta, yang kemudian menimbulkan perang saudara di Sumatera Barat.

Baca juga: PRRI: Latar Belakang, Tuntutan, Anggota, Penumpasan, dan Dampaknya

Masa muda

Ahmad Husein lahir di Padang pada 1 April 1925. Ia merupakan putra dari, Abdoel Kahar, seorang pemilik apotek di Rumah Sakit Militer Padang dan usahawan Muhammadiyah.

Sewaktu kecil, ia mengenyam pendidikan di HIS Padang dan lulus pada 1938, sebelum melanjutkan ke Taman Dewasa di Bukittinggi.

Dua tahun setelah lulus dari Taman Dewasa, Jepang telah masuk ke Indonesia. Ahmad Husein kemudian mendaftar ke Gyugun (tentara sukarela buatan Jepang).

Selama di Gyugun, ia dikenal sebagai juru tembak yang andal. Sewaktu Jepang mulai mengalami kekalahan dalam Perang Pasifik, Ahmad Husein tergabung dalam Badan Keamanan Rakyat (BKR) di Padang.

Ia aktif menarik para pemuda di sana untuk ikut menjadi anggota BKR. Ahmad Husein juga sempat menjadi komandan tempur Padang Area, yang kemudian disebut sebagai pasukan Harimau Kuranji.

Baca juga: Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan Tugasnya

Menjadi Ketua Dewan Banteng

Setelah kemerdekaan Indonesia, kondisi para prajurit dan masyarakat pada umumnya tidak sejahtera.

Bahkan kondisi rakyat di daerah jauh berbeda dibanding pembangunan di Pulau Jawa. Padahal, pemerintah pusat banyak mendapat sumber devisa dari daerah.

Situasi yang tidak menyenangkan ini kemudian mendorong terbentuknya Dewan Banteng, yang menjadi cikal bakal Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

Dewan Banteng diprakarsai oleh Kolonel Ismail Lengah, mantan Panglima Divisi IX Banteng pada 20 Desember 1956.

Dalam Dewan Banteng, Ahmad Husein bertindak sebagai ketua, dan sempat mengambil alih jabatan Gubernur Sumatera Tengah.

Baca juga: Munculnya Dewan Banteng, Dewan Gajah, dan Dewan Garuda

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com